Belajar dalam kondisi yang memperihatinkan karena sarana gedung dan mobiler yang tidak ada masih saja menjadi pemandangan menyolok di berbagai wilayah negeri ini. Di Polewali mandar, Sulawesi barat ratusan siswa terpaksa harus belajar melantai lantaran mereka tak punya mobiler bangku dan meja belajar. Belajar sambil melantai di tembok tidak hanya membuat para siswa kurang berkonsentrasi dan cepat lelah belajar tapi juga tidak sehat belajar di lantai tanpa alas sama sekali.
Ratusan siswa smk
campalagian polewali mandar ini terpaksa belajar melantai di tembok sejak pagi
hingga siang hari, tanpa menggunakan alas sama sekali. Setiap siswa memang diberi
kebebasan memilih posisi belajarseperti duduk, jongkok atau berbaring di lantai
sambil menyimat pelajaran yang tengah berlangsung/ semua bisa dilakukan para
siswa dengan bebas di tempat ini. Para guru sendiri tidak menerapkan aturan
ketat lantaran kondisi mobiler yang tidak mendukung proses belajar mnegajar
yang ideal. Semua siswa diberi kebebasan mencari suasana duduk agar bisa
belajar lebih nyaman.
Belajar sambil
melantai tanpa mobiler ini sebetulnay sudah berlangsung bertahun-tahun. Bahkan
sejak gedung sekolah belum direnovasi seperti sekarang ini, para siswa sudah
akrab belajar dnegan melantai tanpa alas.
Meski para siswa
diberi kekebabsan memilih posisi dan cara duduk yang bebas, namun belajar
dilantai diakui p[ara siswa dan guru emmbuat mereka kurang bisa berkonsentrasi
dan cepat lelah. Tak hanya itu belajar melantai di tembok tanpa alas sama
sekali rawan mengundang penyakit seperti demam dan influensa.
Murni, salah satu
siswa dari empat kelas yang belajar melantai di SMK Campalagian mengaku cepat
lelah dan mengantuk jika dibandingkan mereka belajar menggunakan kursi dan meja
belajar. “Kurang bisa berkonsentrasi, dan cepat lelah karena hanya duduk
dilantai berjam-jam,”ujar Murni.
Minimnya ruangan dan
sarana pendukung belajar seperti perpustakaan, ruangan praktek, laboratorium
dan sarana lainnya di sekolah ini membuat sejumlah ruangan bengkel otomotif
dimanfaatkan para guru dan siswa sebagai ruangan belajar
Kepala SMK
Campalagian, Masdar saleh mengakui ratusan siswanya terpaksa belajar dilantai
tembok tanpa alas lantaran sekolahnya tak punya mobiler. Kondisi ini
berlangsung bahkan sejak sekolahnya selesai di renovasi beberpa bulan lalu,
para siswa sudah akrab nelajar di lantai. “Siswa kami terpaksa belajar dalam
kondisi memperihatinkan seperti ini lantaran empat kelas di sekolahnya hingga
kini belum memiliki mobiler kursi dan meja belajar ayng layak,”ujar Masdar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar