Blokir Jalan. Kesal Karena jalan menuju ke desa mereka tak kunjung diperbaiki pemerintah sejak belasan tahun lalu, ratusan warga Tondrolima, Desa Labasang, kecamatan Matakali, Polewali Mandar, Sulawesi barat memblokade jalan ke ndesa mereka dengan cara mengangkat pos ronda dan menanam pisang di tengah jalan. Warga bersepakat tak akan memindahkan pos ronda dan mencabut pohon pisang yang mereka tanam, sampai pemerintah setempat berjanji akan memperbaiki jalan ke desa mereka.
Warga mengaku kesal
lantaran janji pemerintah untuk memperbaiki kerusakan jalan sepanjang lima
kilometer ke desa mereka hingga kini tak kunjung terwujud. Pada hal warga
setempat mengaku sudah berkali-kali mengadu dan memprotes pemerintah setempat
termasuk mendatangi dinas PU agar jalan ke desa mereka dibenahi, namun hingga
kini belum ada tanda-tanda keseriausan pemerintah membenahi.
Puncak kemarahan
warga terjadi saat pemerintah sebelumnya sudah menjanjikan anggaran perbaikan jalan
ke desa mereka pada akhir tahun lalu, namun sampai tahun janji pemerintah tak kunjung
realisasi. Warga mengaku kesal lantaran anggaran yang sebelumnya sudah
dijanjikan untuk perbaikan belakangan diketahui warga jika dialihkan ke proyek
lain.
Kondisi jalan
sepanjang 5 meter yang rusak parah membuat akse ke desa mereka kerap terhambat
lantaran tidak semua kendaraan bisa melintas apalagi saat musim hujan. Meski
kerusakan jalana sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, jangankan diaspal
beton, pengerasan jalan dilokasi ini saja tak pernah.
Usai menggelar
pertemuan antar warga, ratusan warga Tondrolima, desa Labasang, kecamatan
Matakali ini langsung bergotong rotong menanam pisang di sepanjang jalan yang
rusak. Puluhan pohon pisang ditanam hingga menutup total akses jalan yang
menghubungkan dengan kecamatan lain di sekitarnya.
Warga tak hanya
menanam pisang di sepanjang lokasi jalan yang rusak, namun mereka juga
mengangkat pos ronda dan bangunan apa saja untuk memalang jalan ke desa mereka
agar pengendara tidak bisa melintas.
Warga menyatakan akan
terus memblokade jalan antar kecamatan ini jika pemerintah tidak segera turun
tangan dan berjanji membenahi jalan ke desa mereka.
Warga menyatakan
kesepakatan menutup dan memblokade jalan agar tak bisa dilalui kendaraan
merupakan keputusan masyarakat setempat. Dan mereka baru akan bersedia membuka
akses jalan jika pemerintah memastikan akan memperbaiki kondisi jalan ke desa
mereka.
Sejumlah warga
mengaku dianaktirikan oleh pemerintah setempat. Alasannya lokasi jalan ke desa
mereka hanya berjarak sekitar dua kilometer dari jalan propinsi. Sementara
banyak jalan desa dan kecamatan lain yang berjarak puluhan kilometer dari pusat
kota dan jalan propinsi sudah dibenahi pemerintah. “Bayangkan jaraknya ke jalan
propinsi hanya dua kilometer saja tapi
sampai hari ini sejak puluhan tahun lalu tidak pernah diperbaiki. Jangankan
diaspal, pengerasan saja tidak pernah.”ujar Rudi kesal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar