Sepeda Kayu. Keterbatasan sarana transfortasi dan pendidikan yang tidak memadai, tidak membuat para siswa terpencil di Polewali Mandar, Sulawesi barat kehilangan semangat kreatifitas dan inovasi dalam mengatasi ketertinggalan mereka. Tak bisa membeli sepeda mewah yang harganya ratusan ribu rupiah, kayu pun dimanfaatkan untuk membuat sepeda mulai dari ban, setir hingga pembuatan casis sepeda semuanya dibuat dari bahan kayu. Agar jalannya lebih nyaman saat dikemudikan, ban yang dibuat dari papan berbentuk lingkaran menyerupai ban diberi alas karet.
Tak bisa membeli
sepeda canggih yang harganya mahal hingga jutaan rupiah, tidak membuat para
siswa SD Lenggo, salah satu sekolah terpencil di desa Lenggo, kecamatan Luyo,
Polewali mandar ini kehilangan cara.
Bahan baku kayu yang
melimpah di sekitar mereka mengilahami para siswa untuk membuat sepeda tiruan
dari kayu. Namanya juga sepeda kayu seluruh bahan-bahannya seperti ban, casis,
setir dibuat dari kayu. Ban misalnya dibuat dari papan yang dibentuk menyerupai
ban. Agar jalannya bisa lebih enak dan lebih nyaman dikemudiakn ban-ban kayu
ini diberi alas karet..
Untuk membuat sebuah
sepeda kayu anak-anak tak perlu menguras kocek yang mahal. Hanya dengan
memanfaatkan kayu-kayu yang tersedia di sekitar mereka, anak-anak ini sudah
bisa bersepada kayu.
Lihat saja belasan
anak-anak SD Lenggo di kecamatan Luyo ini, saat bepergian ke sekolah mereka
memanfaatkan sepeda kayu sebagai sarana transfortasi dari rumah ke sekolah
mereka.
Saat kelelahan
bersepeda menempuh jalan yang berbukit dan tidak rata, anak-anak ini kerap
beritirahat di jalan bersama rekan-rekan mereka.
Tiba di sekolah yang
berjarak beberapa kilometer dari rumahnya, para anak-anak desa ini langsung
masuk ke kelas belajar. Sepeda kayu buatan mereka disimpan di sekitar sekolah.
Dan usai belajar dan waktu pulang sekolah, sepeda-sepeda kayu ini kemudian
kembali menjadi dewa penolong sebagai sarana trasfortasi alternatif para siswa.
Sementara sejumlah siswa yang tidak bsia membaut sepeda kayu terpaksa hanya
berjalan kaki dari rumah ke sekolah mereka.
Membandingkan sepeda kayu
buatan anak-anak desa di Polewlai Mandar ini dengan sepeda moderen yang
dimiliki kebanyakan anak-anak di kota yang relatif lebih maju dan tingkat
perekonomiannya lebih mapan, tentu tak adil dan tak bisa dibandingkan.
Namun yang terpenting
adalah sepeda kayu karya anak-anak desa terpencil ini lahir dari semnagat kreatifitas dan inovasi anak-anak
desa terpencil dalam mengatasi kesulitan mereka, termasuk ketertinggalan sarana
transfortasi yang kurang memadai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar