Rabu, 05 September 2012

Keluarga TKI Minta Pemerintah Fasilitasi Pemulangan Jenazah Keluarganya


Seorang TKW asal Polewali mandar, Sulawesi barat dilaporkan meninggal dunia di Riyadh Arab saudi sejak 15 Agustus lalu, namun pihak keluarga korban baru mendapat kabar dari Dirjen perlindungan TKI tadi malam melalui percakapan telepon dnegan pihak kelurga korban di Polewali. Belum diketahui pasti penyebab kematian korban yang sudah tiga tahun lebih menjadi pembantu rumah tangga di salah satu rumah majikan di Riyadh. Pihak keluarga berharap bantuan pemerintah agar jenazah keluarganya bisa dipulangkan secepatnya.

Sejumah keluarga TKW asal desa Paku, kecamatn Binuang, Polewali Mandar, Selasa siang tadi mendatangi kantor bupati Polewali Mandar, Selasa (4/9) siang tadi. Pihak keluarga langsung diterima sekda Polewali Mandar, MHM Natsir Rahmat  di ruang kerjanya.

Pihak keluarga mengadukan kematian salah seorang keluarganya di Riyad arab saudi. Mereka berharap pemerintah setempat bisa memfasilitasi proses pemulangan jenazah Hajara binti Muhamamding (38), tkw asal Polewali Mandar yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di salah satu majikan di riyadh Arab saudi sejak tiga tahun terakhir. Keluarga korban juga mengajukan surat pernyataan resmi kepada aparat pemerintah kabupaten Polewali mandar agar proses pemualngan jenazah keluarganya bisa segera dipulangkan ke tanah air.

Hajara meniggalkan kampung halaman bersama suami dan sejumlah anaknya sejak 2009 lalu. Hajara diberangkatkan oleh PT Alpindo Mas Buana, salah satu perusahaan jasa pengerah  jasa TKI. Sejak menjadi tkw di luar negeri Hajara tercatat sudah belasan kali mengirim gaji ke keluarganya di Indonesia.    

Kepada pemerintah, suami almarhum Hajara, Abdul Muis berharap jenazah almarhum istrinya bisa dipulangakn ke tengah keluarga tanpa dibebani biaya apa pun sebagai salah satu bentuk tanggungjawab pemerintah dan perusahaan pengerah jasa tKI terhadap warga yang tki yang mendapatkan masalah. “Kami berharap proses pemulangannya bisa dipercepat dan pemerintah bisa membantu mempercepat p[emulangan korban ke tengah keluarga untuk dimakamkan,”ujar Abdul Muis.

Sejak merantau ke Riyad tiga tahun lalu, Hajara yang menjadi salah satu pahlawan devisa ini tercatat sudah puluhan kali engirimkan uang dari Riyad ke keluarganya di Polewali Mandar. Menuryt Muis, dua bulan lalu Hajara terakhir mengirimkan uang kepada keluarga dan anak-anaknya di kampung halaman. Namun sejak dua bualn terakhir yang dikabarkan masuk rumah sakit Hajara tak pernah lagi terdengar kabarnya.

Kepala Bidang Perlindungan dan pengawasan TKI Dinas tenaga kerja Polewali Mandar. Syahrullah Amri membenarkan jika keluarga dan pemerintah secara resmi telah mendapat laporan resmi dari kedutaan Arab saudi di Riyad perihal kematian Hajara. Pemerintah dan keluarga korban menurut Syahrullah amri kini sedang dalam proses pengurusan pemulangan jenazah almarhum. Pemeirntah menuurt Syahrullah akan berupaya membantu proses percepatan pemaulangan almarhum ke tengah keluarganya.

Syahrullah mengatakan proses pemulangan jenazah almarhum bisa dilakukan melalui dua prosedur. Pertama menyerahkan ke pemerintah dan atau diurus langsung oleh majikannya di Riyad. Menurut Syahrullah jika diserahkan melaljui proisedur pemerintah akan memakan waktu hingag enam bulan baru tiba di tanah air, namun jika bisa dinegosiasi dan diurus sendiri pemulangannya oleh majikan almarhum bisa lebih cepat satu bulan sudah bisa tiba di tengah keluarga. “mudahan proses pemulangannya bisa dipercepat, \”ujar Syahrullah berupaya menenagkan pihak keluarga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar