Sambut Lebaran, Beragam aktifitas dilakukan warga Pinrang, Sulawesi selatan dalam menyambut Lebaran yang tinggal dua hari lagi. Salah satunya membuat Beduk, Ketupat dan tasbih super jumbo. Karya seni ini telah dipersiapkan warga secara swadaya sejak sepekan menjelang lebaran. Meski mereka harus menguras isi kantong hingga Rp 7 juta untuk membuat karya monumental ini, namun warga bangga bisa mempersembahkan bedug, ketupat dan tasbih raksasa untuk warga Pinrang.
Bedug raksasa berukuran
diameter 4 meter dan panjang 2 meter yang diberi lampu hias dan cat natural ini
dibuat warga Paleteang, kecamatan Paleteang Pinrang sejak sepekan lalu. Karya
seni menyambut lebaran ini dilakukan sendiri oleh warga sacara swadaya. Untuk membuat beduk raksasa ini diperlukan
bahan berupa balok kayu, bambu, kawat pengikat gabus atau spons dan cat untuk
memberi warna menarik.
Karya monumental
lainnya adalah Tasbih super jumbo. Tasbih ini memiliki panjang lingkaran 20
meter lebih dan memiliki 33 biji seperti jumlah tasbih sesungguhnya. Biji tasbih
super jumbo ini memiliki lingkaran biji sebesar diameter bola sepak. Warga
Paletang tak kesulitan untuk mermbuat biji tasbih sebesar ini. Buah bila yang
tumbuh liar di hutan memberi insfirasi warga untuk membuatnya menjadi karya seni
yang unik berupa tasbih super jumbo. Agar menarik dan tampak seperti tasbih
asli biji bila ini diberi cat semprotan.
Tak hanya itu, warga
Paleteang juga membuat mesjid dan ketupat terbesar. Ketupat yang memiliki
ketinggian dan lebar 2 meter ini dibuat dari perpaduan bahan kayu balok bambu, kawat,
spons dan cat.
Taggo, Koordinator
pembuatan Tasbih super jumbo, Ketupat terbesar dan Bedug Raksasa ini menyebutkan
persembahan karya seni monumental warga Paleteang Pinrang ini diharapkan bisa
menjadi sarana syiar Islam dalam menyambut lebaran, Minggu (19/8) mendatang. “Kita
berharap karya seni warga Paletang ini bisa mmeberi insfirasi dan membangkitkan
nilai-nilai religi dalam menyambut lebaran atau hari kemenagan setelah sebulan
penuh berpuasa melawan hawa nafsu,”ujar taggo.
Meski mereka harus
menguras kocek yang lumayan besar hingga Rp 7 juta untuk membuat sejumlah karya
seni monumental ini, namun mereka bangga dan senang bisa mempersembahkan karya
seni mereka kepada warga Pinrang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar