Beragam kegiatan dilakukan warga dalam memeriahkan hut proklamasi dan merayakan lebaran idul fitri. Di polewali mandar, sulawesi barat, Ratusan pejabat setingkat camat, skpd, kepala dinas, ketua dprd, dandim polres, kejari, pengadilan hingga bupati dan wakilnya menggelar lomba meracik nasi goreng sehat dan higienis. Uniknya lagi nasi goreng racikan peserta tanpa penyedap rasa. Aroma dan cita rasa nasi goreng yang unik dari setiap peserta lomba membuat sang juri kebingungan menentukan siapa penang lomba. Meski para istri dilarang membantu peserta, namun tak sedikit peserta bermain curang lantaran resep masakan nasi goreng yang dibawa dari rumahnya lupa sebelum bertanding.
Ratusan pejabat
setingkat camat, skpd, kepala dinas, ketua dprd, dandim, kapolres, pengadilan,
kajari, hingga bupati dan wakilnya berlomba
menyajikan nasi goreng buatan mereka sendiri di lapangan pancasila Polewali
mandar, Sabtu (25/8) hari ini. Mereka tampak serius menyajikan nasi goreng
resep buatan mereka masing-masing. Satu persatu bahan yang sudah disiapkan
peserta diolah hingga menjajadi nasi goreng siap saji, yang dijamin pasti gurih
dan lesat.
Ratusan ibu-ibu yang
juga istri para pejabat yang ikut berlomba ini sebagian ternyata bermain
curang. Meski panitia melarang keras para istri campur tangan saat lomba sudah
dimulai, namun ada saja cara para peserta dan istri mereka bermain curang,
mulai dari menerima bisik-bisik dari luar garis penonton, sampai memandu
langsung peserta saat panitia sedang tidak ada di sekitarnya,
Antuasias meracik nasi
goreng sehat dan higienis ala pejabat polewali mandar ini tidak hanya
ditunjukkan para peserta, tapi juga ratusan ibu-ibu dan istri pejabat yang
sedang menonton lomba ini. Panitia dan dewan juri sampai kewalahan mengatur
penonton yang merangsek masuk ke lokasi lomba.
Lihat saja panitia ini,
bebetrpa kali berupaya menggeser dan memundurkan para penonton yang berpotensi
bermain curang dengan cara membisik-bisik para peserta yang kebingunan karena
lupa rsep masakan yang dibawah dari rumahnya. Namun usai di mudurkan panitian
para penonton tetap saja merapat dan berupaya membimbing suami mereka yang menjadi
peserta, agar bisa keluar jadi pemenang.
Yang menarik, semua nasi
goreng yang menggunakan aneka bumbu masak ini tidak satu pun menggunaka
penyedap rasa. Untuk menciptakan aroma dan cita rasa nasi goreng yang lezat dan
nikmat, sangat ditentukan oleh kreatifitas peserta menggunkaan bahan bumbu
termasuk gula merah sebagai pengganti penyedap rasa.
Penilaian utama lomba
ini ditentukan berdasarkan beberpa kriteria seperti, kelezatan, aroma dan cita
rasnya, bahannya atau kandungan gizinya, sampai cara penyajiannya menjadi
otoritas dewan juri.
Meski banyak peserta
yang kebingungan lantaran resep masakan mereka yang dilombakan lupa saat
berlomba, namun para peserta tetap sesumbar membikin resep nasi goreng sendiri
tanpa bantuan istri.
Ketua DPRD Polewali mandar,
Jamar Jasin Badu yang menyajikan nasi goreng paripurna mengaku menciptakan nasi
goreng sendiri. Menuurt Jamar pengalaman melihat racikan nasi goreng saat
kunjungan ke restoran ternama menjadi pengalaman berharga yang diterapkan dalam
lomba ini. “tak sulit menyajikan nasi goreng yang lezat dan nikmat, tinggal
baca resep semua bisa dilakukan,”ujar etua dprd polewali mandar, Jamar jasin
badu
Sementara bupati dan
wakilnya yang menyajikan nasi goreng merah putih sesuai nuansa hari kemerdekaan
juga mengaku tak pernah dibimbing sang
istri di rumah, semua dipelajarinya secara otodidak bersama wakil bupati sambil
membuka buku-kubu resep dan mempraktekkannya sendiri. “Saya punya banyak resep
masakan tak Cuma nasi goreng, saya bahkan siap buka restoran dengan masakan
khas,”ujar bupati polewlai mandar, Ali Baal Masdar
Hanya dalam tempo 20
menit, sejumlah peserta sudah bisa menyajikan nasi goreng lezat dan nikmat
racikan mereka. Setiap peserta bebas berkreasi dan menyajikan masakan nasi
goreng buatan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar