Jumat, 31 Agustus 2012

Protes Layanan Kesehatan, Keluarga Pasien Mengamuk di Rumah Sakit


Puluhan keluarga pasien korban kecelakaan lalu lintas, Rabu sore tadi (29/8)  mengamuk di ruang unit gawat darurat rumah sakit umum daerah polewali mandar, sulawesi barat. Kemarahan keluarga pasien dipicu lambannya penanganan pasien oleh petugas medis, hingga korban meninggal dunia. Jenazah korban kecelakaan bahkan sempat terlantar selama lebih dari tiga jam di ugd lantaran tidak segera mendapat penanganan medis yang cepat. Keributan makin memuncak saat jenazah korban akan dikembalikan ke rumahnya tidak satupun supir ambulans yang berada di rumah sakit.

Puluhan keluarga pasien korban kecelakaan lalu lintas ini tiba-tiba mengamuk di ruang UGD Rumah sakit umum daerah (RSUD) Polewali Mandar, rabu sore (29/8), begitu mengetahui keluarganya meninggal dunia di ruang unit gawat darurat rumah sakit umum daerah Polewali. Beberapa keluarga korban bahkan nyaris menyerang sejumlah perawat lantaran tidak kuasa menahan emosi.

Emosi keluarga korban kecelakaan ini bahkan semakin memuncak saat akan membawa pulang keluarganya kembali kerumah, namun tidak satu pun supir ambulans yang berada di rumah sakit. Beberapa keluarga korban bahkan nyaris merusak mobil ambulans yang parkir di depan unit gawat darurat.

Beberapa keluarga pasien bahkan jatuh pingsan lantaran tidak kuasa menahan emosi/ kericuhan yang terjadi di depan unit gawat darurat rumah sakit sendiri mengundang perhatian warga dan sejumlah penjaga pasien di rumah sakit umum daerah Polewali. “Kinerja pelayanan rumah sakit makin buruk, masa pasien terlantar berjam-jam tak mendapat penanganan medis yang semestinya hingga korban meninggal.”ujar Ida (keluarga pasien)

Kepala bidang pelayanan rumah sakit umum daerah Polewali membenarkan jika semua supir ambulans sedang tidak berada ditempat. Sementara tiga mobil ambulans yang sedang terparkir tanpa supir di depan ugd rumah sakit tidak dapat digunakan lantaran mobil tersebut khusus digunakan untuk merujuk pasien, sementara salah satu mobil yang biasa digunakan untuk mengangkut jenazah kuncinya dibawa oleh salah satu supir. “Memang sopir ambulance sedang tidak berada di rumah sakit, memang ada mobil ambulance tapi tidak ada sopirnya hinga tak bisa digunakan secepatnya,”ujar Nurlina (kepala bidang pelayanan rsud polman)

setelah sempat terlantar selama tiga jam/ jenazah korban kecelakaan asal desa pokko/ kecamatan anreapi ini akhirnya bisa dibawa pulang kembali kerumahnya dengan menggunakan mobil ambulans rumah sakit



Tidak ada komentar:

Posting Komentar