Senin, 16 Juli 2012

Remaja Madimeng Ciptakan Musik Sahur dari Barang-Barang Bekas


Musik Sahur. Beragam kegiatan dilakukan ummat Islam dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Di kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan, sekumpulan remaja dan siswa sekolah memilih menciptakan musik sahur yang indah dengan memanfaatkan barang-barang bekas seperti potongan drum, Gentongan bambu, baskom bocor, botol kecap dan barang-barang tak berguna lainnya. Para remaja kreatif ini yakin irama musik sahur yang mereka suguhkan kepada publik akan memberi sugesti atau motifasi agar warga bersemangat menjalankan puasa. Mereka percaya irama musik dari barang-barang bekas ini bisa memancing selera makan sahur anda, agar esok hari bisa menjalani puasa dengan sehat dan kuat.

Ramadhan memang belum tiba, namun puluhan remaja dan siswa sekolah di Madimeng, kelurahan Mamminasae, kecamatan Paleteang, Pinrang, Sulawesi selatan ini sudah lama giat berlatih memperlancar musik sahur ciptaan mereka. Meski baru latihan namun antusias warga datang menyaksikan mereka cukup tinggi, terbukti setiapkali latihan di  halaman belakang rumah warga selalu ditonton banyak warga.

Dengan peralatan musik sederhana yang mereka buat sendiri seperti potongan drum yang ditutup dengan bekas karung gula atau pupuk, gentong bambu, botol kecap dan orgen pinjaman dari warga, group musik sahur yang diberi nama Patroli band ini ternyata bisa menghasilkan irama musik sahur yang indah.didengar..

Ridwan, salah satu personil group musik sahur Patroli band mengatakan menyuguhkan musik sahur yang indah dan menarik tak perlu harus menguras kocek besar untuk membeli peralatan moderen. Dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada, Ridwan bersama kelompoknya bisa menyuguhkan irama musim sahur yang menarik. Potongan drum bekas atau baskom bocor yang ditutup dengan terpal plastik atau bekas karung gula mereka bisa membuat gendang  “Tanpa alat moderen yang harganya mahal kita bisa menghibur dan membangunkan warga makan sahur dengan irama musik ciptaan kami menggunakan bahan-bahan bekas,”ujar Ridwan Bangga.

Untuk bisa membeli peralatan tambahan seperti pengeras suara, loudspeaker, accu (aki) dan microfone, para remaja ini mengumpulkan kocek dari anggota sendiri sambil menghimpun sumbangan dari warga secara suka rela. Namanya juga sukarela Umumnya warga hanya memberi sumbangan ala kadarnya Rp 5.000 atau 10 ribu per kepala keluarga. 

Group musik sahur Patroli band yang dibentuk empat tahun lalu ini berangkat dari niat yang tulus oleh sekumpulan remaja dan siswa sekolah di Madimeng, Kelurahan Mamminasae untuk berpartisipasi membangunkan warga makan sahur, agar mereka bisa berpuasa dengan sehat esok hari.

Para remaja dan siswa sekolah ini percaya racikan musik sahur ciptaan mereka akan memberi motivasi kepada setiap warga agar mereka bersemangat bangun sahur. Mereka juga yakin musik sahur Patroli band tak hanya menjadi teman setia di kala makan sahur tapi juga bisa membangkitkan gairah dan selera makan sahur anda.

Meski tak mendapat gaji atau honor apa pun dari jerih payah mereka membangunkan warga dengan hiburan musik sahur dari lorong ke lorong desa di kampungnya. Para remaja ini tetap kompak dan bersemangat menyambangi warga dari rumah ke rumah untuk memastikan tidak ada satu pun warga desa yang tidak makan sahur hanya karena lupa bangun tidur.

Sejumlah warga yang doyan tidur dan sulit bangun sahur bahkan sengaja berpesan khusus kepada kelompok remaja ini agar mereka dibangunkan secara khusus. Tak ada imbalan apa pun atas jasa mereka selain ucapan terima kasih.

Warga setempat mengakui kegiatan postif para remaja dan siswa sekolah ini terbukti dirasakan warga sangat bermanfaat, terutama mereka yang terlambat bangun sahur. Tak jarang group musik sahur Patroli band kerap diundang warga untuk menghibur pada acara sunatan atau khataman al quran di luar bulan Ramadhan.

Lamansi, salah satu warga kelurahan Mamminasae mengaku sangat berterima kasih dengan partisipasi group musik Patroli band yang setia menyapa warga dengan suguhan musiknya yang menarik. “Saya terus terang bangga dan senang dengan kegiatan positif para remaja ini. Saya tak perlu khawatir terlambat sahur, karena mereka setia menyambangi warga dari rumah ke rumah untuk memastikan mereka terjaga dan bangun sahur,”ujar Lamansi.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar