Orkestra. Permintaan jasa group musik sahur untuk membangunkan warga di Pinrang, sulawesi selatan makin meningkat sejak awal ramadhan. Sejumlah group musik misalnya kebanjiran tawaran jasa untuk membangunkan warga dari kampung ke kampung atau dari desa ke desa. Alunan musik sahur kreatif ciptaan para remaja dan anak-anak sekolah ini rumpanya membuat banyak warga jatuh hati hingga tertarik menggunakan jasa mereka.
Suguhan musik sahur
ciptaaan sekelompok remaja dan anak-anak sekolah yang tergabung dalam gorup
Patroli band di Madimeng, kelurahan Mamminasae, kecamatan Paleteang, Pinrang,
Sulawesi selatan ini missalnya, sejak awal Ramadhan mulai kebanjiran permintaan
warga di sejumlah desa dan kampung. Mereka berharap group musik ini bisa ikut
membangunkan warga di pemukiman mereka.
Dengan berjalan kaki
sambil menggotong alat-alat musik dari barang-barang bekas seperti drum,
gentong bambu, ember bocor dan botol kecap yang beratnya lumayan, digotong
keliling kampung sambil menghibur dan membangunkan warga makan sahur. Sebuah
gerobak tempat meletakkan piano dan mesin genset di dorong sejumlah anak-anak
sd sambil berkeliling kampung. Para remaja ini rela keluar masuk lorong untuk
menyusuri pemukiman warga, demi menyapa mereka yang lupa bangun sahur.
Meski mereka hanya
memanfaatkan beragam barang-barang bekas seperti potongan drum, botol kecap,
dan ember bocor sebagai sarana bermusik, namun irama musik racikan mereka
ternyata membuat banyak warga jatuh hati dan tertarik mendengarnya. Tak heran
jika Group musik sahur Patroli band yang dibina Fadel, kini kewalahan
permintaan warga dari sejumlah kampung dan desa yang berminat mendengarkan
irama musik mereka menjelang santap sahur.
Sayangnya, Genset tua
yang mereka pinjam dari warga yang bersedia memberikannya kerap mati di jalan
kepanasan atau kehabisan bahan bakar hingga rencana mereka membangunkan warga
kerap dihentikann lebih awal karena sarana genset yang tidak mendukung.
Fadel yang menghimpun
anak-anak SD, SMP dan SMA di desanya ini mengaku tak mampu melayani permintaan
setiap kampung dan desa dalam satu malam. Agar tak mengecewakan warga
penggemarnya group musik Patroli band ini terpaksa menggilir sejumlah kampung
dan desa yang warganya minta dibangunkan makan sahur.
Jasa mereka
membangunkan warga yang tertidur lelap dan lupa makan sahur memang tak dibayar
sepersen pun oleh warga. Umumnya mereka hanya ditawari santap sahur dari warga
yang bersedia.
Bapak Ibing, warga
kampung roda kelurahan Mamminasae mislanya mengaku berterima kasih dengan jasa
para remaja dan anak-anak patroli band yang setia menyuguhkan alunan musik
ciptaan mereka kepada warga setiap subuh. Pak Ibing mengaku kini tak perlu
khawatir terlambat sahur lantaran anak-anak remaja dan siswa sekolah ini setia
menayapa warga dari kampung ke kampung atau dari desa ke desa mulai pukul 2.00
dinihari sampai pukul 4.00 wita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar