Minggu, 29 Juli 2012

Orkestra Musik Sahur Banjir Tawaran Bangunkan Warga


Orkestra. Permintaan jasa group musik sahur untuk membangunkan warga di Pinrang, sulawesi selatan makin meningkat sejak awal ramadhan. Sejumlah group musik misalnya kebanjiran tawaran jasa untuk membangunkan warga dari kampung ke kampung atau dari desa ke desa. Alunan musik sahur kreatif ciptaan para remaja dan anak-anak sekolah ini rumpanya membuat banyak warga jatuh hati hingga tertarik menggunakan jasa mereka.

Suguhan musik sahur ciptaaan sekelompok remaja dan anak-anak sekolah yang tergabung dalam gorup Patroli band di Madimeng, kelurahan Mamminasae, kecamatan Paleteang, Pinrang, Sulawesi selatan ini missalnya, sejak awal Ramadhan mulai kebanjiran permintaan warga di sejumlah desa dan kampung. Mereka berharap group musik ini bisa ikut membangunkan warga di pemukiman mereka.

Dengan berjalan kaki sambil menggotong alat-alat musik dari barang-barang bekas seperti drum, gentong bambu, ember bocor dan botol kecap yang beratnya lumayan, digotong keliling kampung sambil menghibur dan membangunkan warga makan sahur. Sebuah gerobak tempat meletakkan piano dan mesin genset di dorong sejumlah anak-anak sd sambil berkeliling kampung. Para remaja ini rela keluar masuk lorong untuk menyusuri pemukiman warga, demi menyapa mereka yang lupa bangun sahur.

Meski mereka hanya memanfaatkan beragam barang-barang bekas seperti potongan drum, botol kecap, dan ember bocor sebagai sarana bermusik, namun irama musik racikan mereka ternyata membuat banyak warga jatuh hati dan tertarik mendengarnya. Tak heran jika Group musik sahur Patroli band yang dibina Fadel, kini kewalahan permintaan warga dari sejumlah kampung dan desa yang berminat mendengarkan irama musik mereka menjelang santap sahur.

Sayangnya, Genset tua yang mereka pinjam dari warga yang bersedia memberikannya kerap mati di jalan kepanasan atau kehabisan bahan bakar hingga rencana mereka membangunkan warga kerap dihentikann lebih awal karena sarana genset yang tidak mendukung.

Fadel yang menghimpun anak-anak SD, SMP dan SMA di desanya ini mengaku tak mampu melayani permintaan setiap kampung dan desa dalam satu malam. Agar tak mengecewakan warga penggemarnya group musik Patroli band ini terpaksa menggilir sejumlah kampung dan desa yang warganya minta dibangunkan makan sahur.

Jasa mereka membangunkan warga yang tertidur lelap dan lupa makan sahur memang tak dibayar sepersen pun oleh warga. Umumnya mereka hanya ditawari santap sahur dari warga yang bersedia.

Bapak Ibing, warga kampung roda kelurahan Mamminasae mislanya mengaku berterima kasih dengan jasa para remaja dan anak-anak patroli band yang setia menyuguhkan alunan musik ciptaan mereka kepada warga setiap subuh. Pak Ibing mengaku kini tak perlu khawatir terlambat sahur lantaran anak-anak remaja dan siswa sekolah ini setia menayapa warga dari kampung ke kampung atau dari desa ke desa mulai pukul 2.00 dinihari sampai pukul 4.00 wita.

Menurut pak ibing alunan musik mereka yang indah didengar pada subuh hari membuat banyak warga kini tertarik menggunakan jasa mereka. Pak Ibing berharap kelompok musik sahur yang berjasa mengigatkan warga setiap dinihari ini layak mendapat apresiasi dan pengharagaan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar