Liburan Panjang. Tak ingin membuang waktu liburan mereka dengan sia-sia, para siswi di Polewali mandar, Sulawesi barat memanfaatkan waktu liburan panjang dengan cara menjadi pemetik rumput laut. Upah kerja Rp 2500 perhari diakui para siswa bisa menjadi tambahan pendapatan uang jajan dan membeli kebutuhan sekolah. Para siswa mengaku menjadi pemetik rumput laut agar bisa membantu meringankan beban orang tua.
Bentangan tali ratusan
meter berisi rumput laut yang baru dipanen petani di kelurahan, Polewali mandar
ini menjadi sumber pendapatan tambahan di masa liburan panjang bagi sejumlah
siswa di polewali mandar.
Meski mereka bekerja
memetik rumput laut dari pagi hingga sore, namun para siswa ini mengaku hanya
bekerja ringan dan santai sambil bercengkrama dengan kawan-kawan mereka yang
juga sama-sama berburuh pendapatan tambahan/ sebelum mereka kembali ke sekolah.
Meski upahnya tak
seberapa, Namun para siswi ini gembitra karena bisa mendapatkan upah Rp 2500
perhari.
Mila,siswi kelas satu
smp di polewali mandar ini mengaku senang liburan sambil mencari pendapatan
tambahan. Memang banyak siswa memilih menghabiskan waktu liburan dengan cara
bepergian ke tempat-tempat rekreasi atau mengunjungi keluarga di daerah lain,
Namun Mila dan sejumlah siswa lainnya memilih mengisi liburan mereka dengan
cara menjadi pemetik rumput laut. Para siswa mengaku senang dan bangga bisa
bekerja santai sambil mendapatkan biaya tambahan untuk jajan atau membeli buku
untuk keperluan sekolah mereka. “Kerjanya santai dan ringan, bisa dilakukan di
kolong rumah atau di pos ronda. Kerja ringan sehari bisa dapat Rp 2500
persiswa,”ujar Mila mengaku memilih mengisi liburan dnegan cara yang bermanfaat
dan menghasilkan.
Sarifuddin, siswi kelas
6 sd di takatidung polewali ini juga memilih mengisi liburan denagn cara
mencari pendapatan tambahan. Upah rp 2500 yang tidak seberapa, menurut
syarifuddin bisa ditabung untuk membeli kebutuhan sekolah. “gajinya buat
menabung dan membeli kebbutuhan sekolah,”ujar Syarifuddin mengaku sudah sepekan
bekerja menjadi pemetik rumput laut.
Meski anak-anak ini
belum layak bekerja apalagi mencari nafkah layaknya orang dewasa dan orang tua
yang harus bertanggungjawab memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya, namun orang
tua mereka tak keberatan anak-anaknya menjadi buruh tani rumput laut.
Seperti siswa lainnya
mila dan Syarifuddin mengaku sudah sepekan lebih bekerja menjadi pemetik rumput
laut dari rumah ke rumah yang membutuhkan jasanya. Para siswa ini mengaku
bekerja dari pagi hingga sore atas izin orang tuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar