Senin, 02 Juli 2012

Berburuh Upah Rp 2500, Siswi Berlomba Memetik Rumput Laut


Liburan Panjang. Tak ingin membuang waktu liburan mereka dengan sia-sia, para siswi di Polewali mandar, Sulawesi barat memanfaatkan waktu liburan panjang dengan cara menjadi pemetik rumput laut. Upah kerja Rp 2500 perhari diakui para siswa bisa menjadi tambahan pendapatan uang  jajan dan membeli kebutuhan sekolah. Para siswa mengaku menjadi pemetik rumput laut agar bisa  membantu meringankan beban orang tua.

Bentangan tali ratusan meter berisi rumput laut yang baru dipanen petani di kelurahan, Polewali mandar ini menjadi sumber pendapatan tambahan di masa liburan panjang bagi sejumlah siswa di polewali mandar.

Meski mereka bekerja memetik rumput laut dari pagi hingga sore, namun para siswa ini mengaku hanya bekerja ringan dan santai sambil bercengkrama dengan kawan-kawan mereka yang juga sama-sama berburuh pendapatan tambahan/ sebelum mereka kembali ke sekolah.

Meski upahnya tak seberapa, Namun para siswi ini gembitra karena bisa mendapatkan upah Rp 2500 perhari.

Mila,siswi kelas satu smp di polewali mandar ini mengaku senang liburan sambil mencari pendapatan tambahan. Memang banyak siswa memilih menghabiskan waktu liburan dengan cara bepergian ke tempat-tempat rekreasi atau mengunjungi keluarga di daerah lain, Namun Mila dan sejumlah siswa lainnya memilih mengisi liburan mereka dengan cara menjadi pemetik rumput laut. Para siswa mengaku senang dan bangga bisa bekerja santai sambil mendapatkan biaya tambahan untuk jajan atau membeli buku untuk keperluan sekolah mereka. “Kerjanya santai dan ringan, bisa dilakukan di kolong rumah atau di pos ronda. Kerja ringan sehari bisa dapat Rp 2500 persiswa,”ujar Mila mengaku memilih mengisi liburan dnegan cara yang bermanfaat dan menghasilkan.

Sarifuddin, siswi kelas 6 sd di takatidung polewali ini juga memilih mengisi liburan denagn cara mencari pendapatan tambahan. Upah rp 2500 yang tidak seberapa, menurut syarifuddin bisa ditabung untuk membeli kebutuhan sekolah. “gajinya buat menabung dan membeli kebbutuhan sekolah,”ujar Syarifuddin mengaku sudah sepekan bekerja menjadi pemetik rumput laut.

Meski anak-anak ini belum layak bekerja apalagi mencari nafkah layaknya orang dewasa dan orang tua yang harus bertanggungjawab memenuhi kebutuhan hidup rumah tangganya, namun orang tua mereka tak keberatan anak-anaknya menjadi buruh tani rumput laut.

Seperti siswa lainnya mila dan Syarifuddin mengaku sudah sepekan lebih bekerja menjadi pemetik rumput laut dari rumah ke rumah yang membutuhkan jasanya. Para siswa ini mengaku bekerja dari pagi hingga sore atas izin orang tuanya.

Para siswa ini berharap sebelum masa sekolah tiba, mereka bisa mengumpulkan sejumlah uang untuk memenuhi berbagai kebutuhanmereka termasuk membeli buku dan memabntu meringankan beban hidup orang tuanya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar