Balapan Taksi. Lomba balapan taksi atau motor yang didesain khusus untuk angkutan
gabah di
medan berat seperti areal persawahan yang licin dan bergelombang menjadi
tontonan menarik dan menghibur ribuan warga dan petani di kabupaten pinrang,
Sulawesi selatan. Untuk menjadi juara peserta tak hanya dituntut adu kecepatan kendaraan,
tapi juga ketrampilan membawa dan mengangkat beban 100 kilogram ke atas kendaraan
tanpa bantuan orang lain. Tak sedikit peserta jatuh bangun di lintasan dan
kesulitan menaikkan beban gabah yang berat, cukup mengundang gelak tawa lucu
para pentonton.
Balapan taksi yang
digelar selama tiga hari di areal persawahan di desa Pangaparang kecamatan
Lembang Pinrang ini menjadi ajang wisata sejenak bagi warga dan para petani
setempat. Lomba adu ketangkasan bermotor sambil membawa beban gabah seberat 100
kilogram dan melintasi medan yang licin dan bergelombang menjadi tontonan yang
menarik bagi warga dan para petani setempat. Terbukti rubuan warga hadir
menyaksikan balapan ini sejak dua hari terakhir.
Antusias puluhan
peserta menjadi juara pun tampak bersemangat. Meski panitia belum mengangkat
bendera tanda dimulainya star, kerap para peserta sudah tancap gas meninggalkan
garis star. Panitia terpaksa beberapa kali mengulangi star sampai diangap sah
dan adil bagi semua peserta.
Palewai, salah satu
peserta balap yang beberapa kali menjuarai kategori lomba dalam balapan ini
mengaku punya tantangan tersendiri dibanding mengadu kecepatan motor di jalan
lurus dan beraspal, apalagi sambil membawa beban berat. Dengan penguasan
lapangan dan teknik tertentu, Palewai mengaku bisa menaklukkan medan berat hingga
menjadi juara. “Dengan latihan sebentar, saya akhirnya bisa menaklukkan medan
sambil mmebawa beban gabah 100 kilogram, sulit tapi menyenangkan,”ujar Palewai,
peserta balapan taksi race tampak sumringah usai menjuarai salah satu etape
yang dilombakan.
Balapan taksi race
terbilang tak mudah. Selain dituntut kecepatan menyelesaikan setiap putaran.
Peserta juga dituntut bisa membawa beban yang berat. Kerap banyak peserta gagal
menjadi juara meski secara skil punya kemampuan balap yang baik, lantaran kalah
trampil dengan peserta lain menaikkan beban gabah dalam waktu singkat.
Kerap ada peserta
kesulitan menaikkan karung gabah ke atas kendaraannya. Amiruddin salah satu peserta
balap taksi ini misalnya dengan susah payah menaikkan gabah ke atas
kendaraannya. Tak pelak banyak peserta yang tidak mampu menaikkan beban dan
hanya bergulat di tempatnya, mengundang gelak tawa para penonton.
Jatuh bangun
dilintasan seluas 10 hektar yang licin dan tidak rata menjadi tantangan
tersendiri. Tak sedikit peserta yang jatuh dan tertimpa gabah dan kendaraannya
sendiri. Para penonton yang menyaksikan adegan jatuh bangun para peserta ini
cukup mengundang kelucuan yang menghibur para penonton di sekeliling lintasan.
Sejumlah penonton yang antusias bahkan tidak terasa masuk ke lintasan hingga
membahayakan diri sendiri dan para pembalap.
Mardianto, salah
seorang penonton mengaku sangat terhibur dengan atraksi para peserta yang
rata-rata petani ini. Meski hanya menjadi penonton, Mardianto yang membawa
sejumlah keluarga termasuk istri dan anak-anaknya menonton/ mengaku momen ini
bisa menjadi sarana wisata yang menghibur warga. Tontonan ini sangat diminati
warga, terbukti ratusan warga dan anak-anak termasuk orang tua tumpah ke lokasi
hanya untuk menjadi penonton. “Ajang balapan taksi ini menjadi salah satu objek
wisata yang menarik minta warga. Saya sendiri yang gemar nonton balap mengajak
istri dan anak-anak nonton bareng, gratis lagi,”ujar mardianto
Balapan ala petani
ini dinilai warga menjadi objek wisata dan liburan yang menyengakan. Tak heran
jika lomba taksi race ini tidak hanya menggoda anak-anak dan remaja tapi juga
kalangan dewasan dan kakek datang mennonton ke lokasi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar