Aneka sampah rumah tangga seperti plastik bekas mie instant, minyak goreng, dan pipet bekas yang selama ini hanya jadi penghuni tong sampah atau dibiarkan bertebaran di sekitar lingkungan tempat tinggal anda ternyata bisa disulap menjadi aneka kerajinan cantik seperti tas, topi, tempat ponsel, dompet dan aneka produk kerajinan kreatif yang layak dijadikan souvenir untuk ole-ole buat sahabat atau orang-orang terkasih. Usaha yang menghasilkan produk kreatif yang bernilai ekonomis ini juga ikut menjaga kelestarian lingkungan.
Musahara (40) ibu rumah tangga di desa Tumpiling
kecamatan Wonomulyo Polewali Mandar, Sulawesi barat ini mampu menyulap
sampah-sampah bekas rumah tangga seperti pembungkus mie instant, plastik bekas
minyak goreng, kecap, sampho dan segala plastik yang selaam ini mungkin hanya
anda buang karena dinilai tidak berguna.
Di tangan Musahara, sampah-sampah yang selama ini hanya
bertebaran dan berpotensi membawa penyakit di sekitar tempat tinggal anda,
ternyata bisa dimanfaatkan dan diolah menjadi aneka produk kerajinan kreatif
bernilai ekonomis. Ratusan tas cantik, tempat ponsel, tas sekolah, tempat
tissue, topi dan aneka produk kerajinan kreatif lainnya diolah musahara dari
sampah bekas.
Meski produk kerajiann tangannya masih dijual di pasar
lokal namun Mushara mengaku bisa memetik manfaat ekonomi dari kegiatan yang
smeula hanya dialakuka iseng-iseng. Namun karena karya tangannya mendapat
sambutan luas, Mushara tak hanya membuat tas tapi anek produk kreatif lainnya.
Anda bahkan bisa memesan sendiri jenis barang sesuai gambar yang inginkan.
Sampah-sampah plastik milik Musahara dan para tetangganya
kini tak lagi dibuang percuma dan hanya menjadi penghuni tong sampah. Semua
sampah-sampah bekas rumah tangga bisa doalah menjadi produk kerajinan apa saja
yang punya nilai seni dan cantik. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan dan
dikelompokkan selanjutkan dibersihkan sebelum diolah menjadi produk kerjainan.
Plastik bekas kemudian dipotong dan digunting sesuai
ukuran benda yang akan dibuat. Untuk membuat sandal cantik misalnya, plastik
yang telah dibersihkan dan dipotong selanjutrnya diberi lem perekat sebelum
dijahit. Hanya dalam hitungan beberapa menit sepasang sandal cantik bisa
dibuat.
Kegiatan musahara mengolah sampah menjadi produk
kerajinan tangan yang cantik seperti ini tidak hanya mendatangkan keuntungan
ekonomi semata, tapi juga ikut berpartisipasi menjaga kelstarian lingkungan
dengan cara mendaur ulang sampah-sampah plastik menjadi produk ekonomis.
Setiap produk kerajinan milik Musahara, seperti tas,
topi, dompet, tempat tissu, tempat ponsel dan eneka produk lainnya dijual
antara rp 15 ribu hingga 70 ribu tergantung jenis produk dan barangnya.
Meski produk kerajinannya mulai dikenal luas warga
Polewalii Mandar, namun Musahara kesulitan mengembangkan usahnaya lantaran
terkendala modal dan pemasaran. Banyak produknyakerap hanya menumpuk lama
sebelum terjual, karena pemasarannya hanya berputas di sekitar kecamatan
wonomulyo dan polewali.
Agar usahanya semakin mendapat tempat dihati, Musahara
kerap mengikuti berbagai event pameran lokal agar usaha dan kerajinannya makin
dikenal dan makin dimintai warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar