Senin, 14 Mei 2012

Menunggang Kuda Jadi Motivator Anak-anak Berprestasi


Sayyang Pattuddu. Tahukah anda, menunggang kuda sambil diarak berkeliling kampung dan disaksikan ribuan pasangan mata di sepanjang jalan, ternyata menjadi salah satu motivator berprestasi bagi anak-anak di Polewali Mandar, Sulawesi barat, terutama dalam hal baca tulis Al quran. Tak heran jika anak-anak di Polewali mandar berlomba dan memacu diri membaca dan menulis Al quran dengan baik dan benar dalam waktu singkat, agar mereka kelak bisa diarak keliling kampung menggunakan kuda bak raja dan ratu seharian.
Memang belum ada penelitian ilmiah yang menjelaskan hubungan atau korelasi antara menunggang kuda dan motivasi berprestasi anak-anak dalam belajar. Namun di Polewali Mandar tradisi menunggang kuda sambil berpakaian tradisi Arab dan Mandar bak raja dan ratu seharian, yang menjadi salah satu ikon wisata budaya kebanggaan suku mandar, diakui warga dan anak-anak menjadi salah satu yang hal melecut semangat mereka menyelesaikan baca tulis al quran dengan baik dan benar, hanya dalam waktu singkat antara 8 sampai 10 bulan. Umumnya anak-anak di Polewali Mandar menyelesaikan bacaan Al quran mulai dari bacaan Iqra sampai hatam 30 jus Al Quran tak cukup dari setahun.

Ardi, salah satu peserta karnaval kuda atau Sayyang Pattuddu di Polewali mandar, Sabtu (12/5) mengaku bangga dan senang jadi pusat perhatian warga di sepanjang jalan. Antusias warga menyaksikan arak-arakan kuda yang membawa anak-anak dihias bak raja dan ratu ini membuat setiap rute jalan yang dilalui, terjebak kemacetan panjang selama berjam-jam. “Saya senang setelah menyelesaikan bacaan al Quran selama 8 bulan saya bisa naik kuda seperti teman-teman lainnya,”ujar Ardi yang disambut bak pahlawan oleh keluarganya usai berkeliling menunggang kuda.

Tak hanya anak-anak yang bergembira, para orang tua pun bangga karena anak-anak mereka yang telah berprestasi menyelesaikan baca tulis alquran dengan baik dan benar, diarak keliling kota sambil berpakaian tradisi arab atau Mandar. Tak heran jika tradisi sayyang pattuddu yang telah menjadi salah sati icon pariwisata di Polewali Mandar hingga kini tetap lestari. “Saya bangga tiga anak saya bisa sukses menyelesaikan bacaan al quran mereka dengan singkat dibanding anak-anak lainnya,”ujar Mustajab, salah satu orang tua di kecamatan Balanipayang anaknya ikut menunggang kuda sambil diarak keliling kampung.



Pimpinan tarekat Qodariah, KH Muh Saleh mengakui peran budaya menunggang kuda menjadi motivator para orang tua dan anak-anak dalam berprestasi khusnya membaca dalam Al Quran. “Budaya atau tradisi mandar yang sarat pesan-pesan dan nilai agama di dalamnya menjadi pelecut semangat anak-anak dalam belajar menyelesaikan baca tulis Al Quran mereka dalam waktu singkat.

Tradisi suku mandar yang tetap terpelihara sejak ratusan tahun lalu hingga kini tetap menjadi tontonan yang menghibur warga. Setiap karnaval kuda atau sayyang pattuddu di gelar di setiap desa atau kecamatan, selalu disambut antusias warga setempat, terbuktu setiap jalur jalan yang dilalui selali disesaki warga yang yang menyaksikan  pertunjukan budaya khas mandar ini.

Para warga dan orang tua yang menyaksikan ratusan anak-anak menunggang kuda dari berbagai dusun dan desa ini terdorong agar terus memotivasi keluarga dan anak-anak mereka agar belajar lebih giat membaca dan menulis al Quranb dengan baik dan lancar agar mereka kelak juga bisa diarak keliling kota dan disaksikan khlayak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar