Senin, 14 Mei 2012

Guru dan Siswa Gelar Aksi Solidaritas untuk Korban Sukhoi


Tragedi Sukhoi. Selasungkawa dan ucapan duka cita atas musibah yang menimpa penumpang pesawat Sukhoi superjet 100 milik Rusia yang mengalami kecelakaan naas di gunung salak, Bogor pekan lalu,  terus menuai simpati publik tanah air. Di Majene sulawesi barat ratusan siswa dan guru menggelar sholat gaib dan doa bersama, Senin (14/5) hari ini. Mereka berharap keluarga korban kecelakaan pesawat bisa diberi ketabahan dalam menerima musibah. Meraka juga berdoa agar para petugas dan relawan yang berjuang mengevakuasi korban diberi kekuatan untuk segera mengavakuasi seluruh jenazah korban untuk menenangkan kelurga korban.

Terpanggil oleh rasa kemanusiana dan solidaritas sesama warga bangsa yang tertimpa musibah, ratusan guru dan siswa smk negeri satu Majene sulawesi barat ini misalnya menggelar shalat gaib dan doa bersama di sekolah mereka. Para siswa yang sedang menunggu pengumuman ujian ini merasa ikut prihatin dengan kecelakaan yang menimpa korban dalam tragedia Sukhoi sejak pekan lalu.

Proses evakuasi jenazah korban yang berlangsung cukup lama akibat kondisi medan yang terjal dan sulit dilalui membuat para isswa dan guru ikut prihatin dan berbela sungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban.



Usai menggelar sholat gaib, para siswa dan guru juga menggelar doa bersama secara khusu. Para guru dan siswa berharap puluhan petugas dan relawan yang dikerahkan dalam mengevakuasi jenazah korban dan bangkai pesawat sukhoi superjet 100 yang terjatuh saat uji terbang di indonesia bisa diberi kekuatan dan menjalannkan tugas kemanusiaan, agar seluruh korban bisa segera dievakuasi.

Kepala SKM engeri satu Sudarfiana menyebutkan, kegiatan sholat gaib dan doa bersama yang dilakukan para guru dan siswa adalah sebauh bentuk empati dan keprihatinan mereka sebagai warga bangsa. Solidaritas yang dilakukanpara siswa menurut kepala sekolah adalah bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa-siswa di sekolahnya. “Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama tanpa memandang identitas agama dan sukunya ini adalah bagian dari pendidikan karakter yang harus ditumbuhkan dan ditanamkan sejak dini kepada setiap pribadi siswa,”ujar Sudarfiana.

Usai sholat gaib dna doa bersama bagi para korban kecelakan sukhoi, para guru dan siswa mengakhir ritual doa mereka dnegan bersalaman satu sama lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar