Tragedi Sukhoi. Selasungkawa dan ucapan duka cita atas musibah yang menimpa penumpang pesawat Sukhoi superjet 100 milik Rusia yang mengalami kecelakaan naas di gunung salak, Bogor pekan lalu, terus menuai simpati publik tanah air. Di Majene sulawesi barat ratusan siswa dan guru menggelar sholat gaib dan doa bersama, Senin (14/5) hari ini. Mereka berharap keluarga korban kecelakaan pesawat bisa diberi ketabahan dalam menerima musibah. Meraka juga berdoa agar para petugas dan relawan yang berjuang mengevakuasi korban diberi kekuatan untuk segera mengavakuasi seluruh jenazah korban untuk menenangkan kelurga korban.
Terpanggil oleh rasa
kemanusiana dan solidaritas sesama warga bangsa yang tertimpa musibah, ratusan
guru dan siswa smk negeri satu Majene sulawesi barat ini misalnya menggelar
shalat gaib dan doa bersama di sekolah mereka. Para siswa yang sedang menunggu
pengumuman ujian ini merasa ikut prihatin dengan kecelakaan yang menimpa korban
dalam tragedia Sukhoi sejak pekan lalu.
Proses evakuasi
jenazah korban yang berlangsung cukup lama akibat kondisi medan yang terjal dan
sulit dilalui membuat para isswa dan guru ikut prihatin dan berbela sungkawa
atas musibah yang menimpa keluarga korban.
Usai menggelar sholat gaib, para siswa dan guru juga menggelar doa bersama secara khusu. Para guru dan siswa berharap puluhan petugas dan relawan yang dikerahkan dalam mengevakuasi jenazah korban dan bangkai pesawat sukhoi superjet 100 yang terjatuh saat uji terbang di indonesia bisa diberi kekuatan dan menjalannkan tugas kemanusiaan, agar seluruh korban bisa segera dievakuasi.
Kepala SKM engeri
satu Sudarfiana menyebutkan, kegiatan sholat gaib dan doa bersama yang
dilakukan para guru dan siswa adalah sebauh bentuk empati dan keprihatinan mereka
sebagai warga bangsa. Solidaritas yang dilakukanpara siswa menurut kepala
sekolah adalah bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter
bagi siswa-siswa di sekolahnya. “Menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama
tanpa memandang identitas agama dan sukunya ini adalah bagian dari pendidikan
karakter yang harus ditumbuhkan dan ditanamkan sejak dini kepada setiap pribadi
siswa,”ujar Sudarfiana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar