Kanker Tulang. Lantaran terserang kanker tulang
ganas, kaki seorang bocah di Polewali mandar, Sulawesi barat mengalami
pembengkakan hingga bentuknya melebihi ukuran bola. Ketidak mampuan keluarganya
membawa korban ke dokter ahli untuk menjalani operasi penyembuhan kanker yang
dideritanya, membuat kaki sang bocah
terus membesar, sementara tubuhnya makin kurus karena tak bisa tidur menahan
rasa sakit akibat kanker akut yang menyerangnya. Sang bocah kini tak bisa lagi bepergian termasuk tak bisa lagi bersekolahseperti teman-teman sebayanya.
Rasdiana (7)
bocah asal desa Arjosari, kecamatan Wonomulyo, Polewali mandar yang terserang
kanker akut di bagian lut salah satu kakinya ini hanya bisa terbaring lemas di
bangzal wanita ruang perawatan III rumah sakit umum daerah (rsud) Polewali
mandar.
Bocah kelas
satu sd wonomulyo ini sudah tiga bulan lebih tak bisa berjalan dan bepergian ke
sekolah atau ke rumah tetangganya sendiri, lantaran kakinya membengkak melebihi ukuran bola sejak
terserang kanker akut sejak tiga bulan lalu. Mulanya rasdiana hanya mengeluh
karena benjolan kecil di lutunya.
Kanker akut
yang menyerang rasdiana bermula ketika bocah ini terjatuh dari sepeda hingga
lututnya luka dan memar terkena besi sepedanya sendiri. Beberpa hari kemudian
sang bocah mengeluh sakit lantaran muncul benjolan di kakinya. Rasdiana memang
pernah dibawah Warji, sang nenek yang merawatnya sejak bocah ini ditinggal
kedua orangtuanya, Suratman dan rahasia ke malaysia untuk mencari nafkah. Namun
karena rasdiana terus memberontak dan menolak diinfus, Warji akhirnya
memualngkan paksa cucunya.
Sebulan
kemudian pembengkakan di kaki rasdiana terus membesar, berbagai upaya dilakukan
warji untuk menyembuhkan cucunya, termasuk menggunakan jasa dukun kampung namun
hasilnya tak kunjung sembuh. Hingga tiga bulan kemudian kaki sang bocah malanng
ini terus membesar hingga bentuknya meleibihi ukuran bola.
Prihatin
atas laporan kondisi kesehatan anaknya yang terus menurun akibat salah satu
kakinya terus bertambah besar, sementara badannya makin kurus karena korban
tersiksa rasa sakit akibat kanker ganas yang terus menyerang kakinya, Suratman
dan rahasia akhirnya meniggalkan malaysia dan pulang ke kanpung halamannya
meski tak membawa biaya untuk operasi anaknya.
Petugas
kesehatan yang prihatin saat meninjau kondisi kesehatan sang bocah di rumahnya
memberi surat rujukan agar dibawah ke rumah sakit setempat, namun karena
keterbatasan tenaga ahli dan fasilitas di rumah sakit, sang dokter akhirnya
menyarankan rasdiana agar dibawah ke rumah sakit di makassar unjuk menjalani
operasi.
Kemampuan ekonomi kelurga bocah yang terbatas, membuat Rasdiana hingga kini masih menghuni bangsal rumah sakit Polewali. Padah seharusnya bisa segera dirujuk untuk menjalani perawatan oleh dokter ahli. Kedua orang taunya yang pulang tak membawa biaya dari Malaysia yang cukup, bingung bagaimana membantu menyelamatkan kaki dan masa depan putri bungsunya. “Ksaya bingung bagaiman menyebuhkan anak saya, kami hanya punya jamkesda, sementara biaya operasi yang mencapai jutaan tak bisa ditanggung di Makassar karena bukan jamkesmas,”ujar Suratman
Kepala
bidang pelayanan dan keperawatan rsud polewali mandar/ dokter hajja nurlina dj
menjelaskan, kanker akut yang menyerang rasdina
dalam waktu singkat harus segera di rujuk ke rumah sakit makassar agar
bisa ditangani dokter ahli. “Mulanya hanya benjolan kecil namun karena
terlambat ditangani akhirnya membesar. Rasdiana terpaksa dirujuk untuk
menjalani operasi kanker di rumah sakit Makassar, karena rumah sakit tak mamkpu
menanganinya, “:ujar Kabid pelayanan dan keperawatan rsud Polewali mandar,
dokter Hajja Nurlina DJ
Rasdiana adalah potret betapa negara lagi-lagi gagal perhatian dalam mengurusi warganya. Apa pun alasannya negara berkewajiban memberi pelayanan kesehatan yang layak dan medai seperti yang sudah termaktub dalam undang-undang dasar 1945. setiap warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai, agar bocah kecil Rasdina bisa sembuh dan mengejar mimpi dan cita-citanya. Kelalaian negara mengurusi kesehatan warganya adalah sebuah pelanggaran "Hak Asai Manusia" termasuk hak Rasdina untuk mendapatkan jaminan kesehatan yang layak.
Tulisan ini disajikan dalam rangka kompetisi
Indonesian Human Rights Blog Award (IHRBA) sebuah program yang digagas
oleh Indonesia Media Defense Litigation Network (IMDLN) sebuah jaringan advokat
dan peneliti di Indonesia yang memfokuskan diri pada penyediaan pembelaan bagi
para pengguna media sosial di Indonesia khususnya yang terkait dengan kebebasan
berekspresi. sebagai upaya promosi hak asasi manusia di dunia online. Pogram
ini pada dasarnya ditujukan untuk merangsang blogger dan komunitas blogger
Indonesia untuk menulis beragam tema tentang promosi, perlindungan, dan
pemenuhan hak asasi manusia di Indonesia.
Turut prihatin dengan kondisi Rasdiana. Insya Allah ada yang akan bisa Kami berikan untuk membantu Rasdiana
BalasHapusTerima kasih pak
HapusSemoga amal dan kepeduliannya terhadap sesama yang membutuhkan uluran tangan bisa berjangkit kepada yang lain.
Amiiin.