Nyamuk Raksasa. Anda pernah menyaksikan seekor nyamuk raksasa yang panjang kakinya hingga 7 centimeter?. Di Polewali mandar, Sulawesi barat, seekor nyamuk raksasa yang panjang patoknya hingga 0,7 centimeter dan memiliki panjang sayap hingga 2,5 centimeter mengejutkan warga kecamatan Campalagian. Lihat Videonya : http://youtu.be/F5CVa_DcHk8. Nyamuk jumbo ini ditemukan bersama rombongan nyamuk lainnya di sebuah mesjid, saat para jamaah akan melaksanakan shalat magrib. Kaget melihat nyamuk super jumbo ini warga nyaris terlambat sholat magrib lantaran mereka rame-rame memburu sang nyamuk hingga berhasil ditangkap warga.
Penemuan seekor nyamuk rasasa bersama kawanan nyamuk lainnya di sebuah mesjid di kecamatan Campalagian Polewali mandar, Minggu malam (15/01) cukup mengejutkan warga setempat. Bayangkan jika nyamuk yang memiliki panjang kaki mencapai 7 centimeter, patoknya hingga 0,7 centimeter dan sayap hingga 2,5 centimeter menggigit anda. Nyamuk jumbo ini ditangkap bermula ketika warga akan menggelar sahalat magrib berjamaah di mesjid Campalgian. Saat para jamaah sedang berzikir di mesjid sambil menunggu waktu sholat magrib, tiba-tiba sejumlah jamaah terkejut karena badannya diserang sekawanan nyamuk raksasa. Kaget melihat nyamuk yang ukurannya super besar ini, jamaah mesjid pun ramai-ramai memburu sang nyamuk di dalam mesjid hingga tertangkkap. Memang banyak nyamuk berukuran besar dengan kawanan nyamuk ini, namun nyamuk yang ditangkap warga ini adalah ukurannya yang paling besar.
Nyamuk ini diamankan di rumah harli mulyadi, salah seorang warga yang ikut menangkap nyamuk jumbo ini. Harli seperti warga lainnya mengaku khawatir jika nyamuk sejenis ini tumbuh dan berkembang di wilayahnya. Maklum wilayah Campalagian pernah ditetapkan endemik demam berdarah dan cikungunya. Di tempat ini sejumlah warga ditemukan pernah terserang demam berdarah dan cikungunya. “Kalao nayamuk sejenis ini bisa berkembang biak di pemukiman penduduk bisa mengancam kesehatan warga. Aneka penyakit seperti demam berdarah, malaria dan cikungunya bisa menyerang,”ujar Harli yang juga salah satu guru SD di Campalagian. Harli mulyadi menyebutkan, kecamatan Campalagian khususnya desa Sumarrang yang tergolong daerah lembab berpotensi bagi beragam nyamuk, termasuk nyamuk raksasa yang ditemukan warga berkembang di wilayah ini. Warga khawatir jika nyamuk raksasa ini berkembang biak di tengah lingkungan pemukiman mereka akan membahayakan kesehatan warga. Karenanya mereka berharap pemerintah melalui dinas kesehatan mengelar pogging massal, sebelum nyamuk serupa yang diperkirakan masih banyak berkeliaran di wilayah Campalagian memangsa warga hingga jatuh korban. (Posted by : Edy Junaedi)
Penemuan seekor nyamuk rasasa bersama kawanan nyamuk lainnya di sebuah mesjid di kecamatan Campalagian Polewali mandar, Minggu malam (15/01) cukup mengejutkan warga setempat. Bayangkan jika nyamuk yang memiliki panjang kaki mencapai 7 centimeter, patoknya hingga 0,7 centimeter dan sayap hingga 2,5 centimeter menggigit anda. Nyamuk jumbo ini ditangkap bermula ketika warga akan menggelar sahalat magrib berjamaah di mesjid Campalgian. Saat para jamaah sedang berzikir di mesjid sambil menunggu waktu sholat magrib, tiba-tiba sejumlah jamaah terkejut karena badannya diserang sekawanan nyamuk raksasa. Kaget melihat nyamuk yang ukurannya super besar ini, jamaah mesjid pun ramai-ramai memburu sang nyamuk di dalam mesjid hingga tertangkkap. Memang banyak nyamuk berukuran besar dengan kawanan nyamuk ini, namun nyamuk yang ditangkap warga ini adalah ukurannya yang paling besar.
Nyamuk ini diamankan di rumah harli mulyadi, salah seorang warga yang ikut menangkap nyamuk jumbo ini. Harli seperti warga lainnya mengaku khawatir jika nyamuk sejenis ini tumbuh dan berkembang di wilayahnya. Maklum wilayah Campalagian pernah ditetapkan endemik demam berdarah dan cikungunya. Di tempat ini sejumlah warga ditemukan pernah terserang demam berdarah dan cikungunya. “Kalao nayamuk sejenis ini bisa berkembang biak di pemukiman penduduk bisa mengancam kesehatan warga. Aneka penyakit seperti demam berdarah, malaria dan cikungunya bisa menyerang,”ujar Harli yang juga salah satu guru SD di Campalagian. Harli mulyadi menyebutkan, kecamatan Campalagian khususnya desa Sumarrang yang tergolong daerah lembab berpotensi bagi beragam nyamuk, termasuk nyamuk raksasa yang ditemukan warga berkembang di wilayah ini. Warga khawatir jika nyamuk raksasa ini berkembang biak di tengah lingkungan pemukiman mereka akan membahayakan kesehatan warga. Karenanya mereka berharap pemerintah melalui dinas kesehatan mengelar pogging massal, sebelum nyamuk serupa yang diperkirakan masih banyak berkeliaran di wilayah Campalagian memangsa warga hingga jatuh korban. (Posted by : Edy Junaedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar