Keji, Bocah 3 Tahun Disiram Air Mendidih Hingga Melepuh

Hubungan bertetangga yang kurang harmonis sejak lama, diduga menjadi pemicu seorang warga di Polewali Mandar, sulawesi barat, tega menyiram bocah tetangganya sendiri dengan air mendidih, hingga wajah dan sekujur tubuh korban melepuh. Memang tak jelas apa alasan tindakan pelaku tega mengguyur korban dengan air panas. Namun perbuatan tak terpuji yang mengorbankan bocah tak berdosa ini, diduga karena faktor keretakan hubungan bertetangga. Sang bocah malang yang menjadi korban kekerasan kini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit setempat. Sementara pelaku yang sedang kabur kini masih dalam pengejaran kepolisian resort Polewali mandar.

Aslinda ( 3 tahun), bocah malang asal desa Pussui, kecamatan Tapango, Polewali mandar yang dirujuk ke rumah sakit umum setempat ini hanya bisa meringis dan merintih kesakitan. Sekujur tubuh dan wajahnya melepuh disiram air panas. Sadisnya  perbuatan tak berperikemanusiaan ini justru dilakukan oleh tetangganya sendiri, saat korban tengah asyik bermain bersama anak-anak tetangga lainnya.

Junaedi,ayah korban menyebutkan, kejadian naas ini berawal saat dirinya mengajak Aslinda, anaknya bertandang ke rumah tetangganya yang saat itu sedang malaksanakan hajatan, berupa aqiqah salah satu anak tetangganya. Saat tengah sibuk membantu membelah kayu bakar di rumah tetangganya, Aslinda justru sibuk bermain bersama anak-anak tetangga lainnya . Tapi entah mengapa ibu eni (30 tahun), sang tuan rumah yang akan menggelar hajatan,tiba-tiba tega menyiram korban dengan air panas. saat korban tengah asyik bermain bersama teman-temannya.

Hidup bebas dan merdeka, termasuk bebas dari segala bentuk kekerasan baik pisik maupun psikis merupakan "Hak Asasi Manusia" bagi setiap anak. 

Akibatnya, hampir sekujur tubuh dan wajah bocah tak berdosa ini mengalami luka bakar. Aslinda pun sempat menggelepar dan menangis histeris lantaran kepanasan diguyur air mendidih. Aslinda yang tak kuasa menahan tangis karena kesakitan segera dilarikan keluarga dan para tetangga lainnya ke puskesmas terdekat. “saya tak menyangka perbuatan tega ini dilakukan oleh pelaku. Saya hanya menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke polisi agar diproses hokum,”ujar Ruhana, ibu Aslinda yang tengah mendampingi anaknya di rumah sakit.

Kedua orang tua korban, mengaku memang memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan tetangganya tersebut sejak dahulu . Tapi mereka tidak menyangka pelaku akan bertindak sekejam itu kepada buah hatinya , apalagi disaat mereka datang kerumahnya sebagai tamu dan tetangga untuk membantu melaksanakan hajatan.

Meski hubungan Junaedi dengan tetangganya ini memang kurang harmonis sejak beberapa lama, namun sebagai tetangga dekat junaedi merasa berkewajiban tetap turun tangan membantu tetanganya. Namun Junaedi tak menyangka tetangganya itu bisa berbuat sekejam itu. Ruhana dan junaedi menyerahkan kasus ini sepenuhnya ke polisi agar ditangani proses hukumnya. Kejadian ini sendiri telah dilaporkan kepada pihak kepolisian resort Polewali mandar. Dan pelaku yang sedang kabur kini sedang dalam pengejaran aparat.

Alinda, sang bocah malang yang harus menanggung resiko akibat hubungan bertetangga yang kurang harmonis ini, sedang menjalani perawatan insentif di rumah sakit umum polewali mandar.

Kejadian ini mungkin bisa menjadi peringatan keras bagi orang tua lainnya. Hubungan bertetangga yang kurang harmonis tidak hanya berdampak buruk pada orang tua itu sendiri, tapi juga bisa berdampak pada anak-anak yang tidak berdosa.

Tulisan ini disajikan dalam rangka kompetisi Indonesian Human Rights Blog Award (IHRBA) sebuah program yang digagas oleh Indonesia Media Defense Litigation Network (IMDLN) sebuah jaringan advokat dan peneliti di Indonesia yang memfokuskan diri pada penyediaan pembelaan bagi para pengguna media sosial di Indonesia khususnya yang terkait dengan kebebasan berekspresi. sebagai upaya promosi hak asasi manusia di dunia online. Pogram ini pada dasarnya ditujukan untuk merangsang blogger dan komunitas blogger Indonesia untuk menulis beragam tema tentang promosi, perlindungan, dan pemenuhan hak asasi manusia di Indonesia.