Kamis, 03 November 2011

Siswa Kesurupan, Aktifitas Belajar di SMK 2 Majene Kacau


Para guru berusaha mennangkan siswanya yang kesurupan
Kesurupan massal yang menimpa sejumlah siswa SMK Negeri 2 Majene, sulawesi barat, Kamis siang (3/11) membuat aktifitas belajar yang tengah berlangsung di kelas kacau. Dalam waktu yang hampir bersamaan sejumlah siswi tiba-tiba kesurupan di kelas yang berbeda. Konsentrasi para guru dan siswa yang tengah belajar pun buyar lantaran suara teriakan histeris para korban cukup mengganggu. Sejumlah guru terpaksa menghentikan aktifitas belajar sebelum waktunya, karena terganggu suara histeris para korban..

Suasana belajar menghadapi ujian tengah semester di SMK Negeri 2 Majene yang semula berlangsung tenang, Kami pagi tadi, tiba-tiba berubah kacau.

Para siswa dan guru di sekolah ini tidak tahu menahu tiba-tiba saja sejumlah siswanya terlibat kesurupan missal. Anehnya terjadi di sejumlah kelas berneda dalam waktu yang hampir bersamaan. Suasana belajar yang semula tenang pun jadi kacau. Para siswa yang kesurupan sempat berlarian ke sana kemari di halaman sekolah sebelum akhirnya diamankan para siswa dan guru di sebuah ruangan.

Suara histeris para korban yang berteriak-teriak membuat suasana belajar di kelas lain pun ikut terganggu. Sejumlah guru akhirnya menghentikan aktifitas belajar mereka sebelum waktunya usai, karena para guru dan siswa tak bisa berkonsentrasi lagi.



Kesurupan massal yang melanda siswa di SMK Negeri 2 Majene ini adalah yang kesekian kalinya terjadi.

Ridwan, salah satu guru SMK negeri 2 Majene menyebutkan kesurupan massal ini terjadi saat para siswa tengah belajar di kelas masing-masing. “Kita kaget karena siswa tiba-tiba kesurupan. Dalam waktu yang hamper bersamaan siswa di kelas lain juga kesurupan,”ujar Ridwan.

Sejumlah guru yang turun tangan menenangkan para siswanya yang kesurupan kewalahan lantaran para siswa yang kesurupan terus merontah-rontah dan kehilangan kesadaran.
Sejumlah siswa dan guru berusaha memberi air minum kepada para korban dengan harapan bisa menenangkan jiwanya, namun upaya ini tak berhasil. Para siswa yang kesurupan terus meronta-rontah tak karuan.

Para korban baru sadar sesaat sebelum jam pulang sekolah. Mereka pun diantar pulang ke rumah masing-masing oleh guru dan teman-teman para korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar