Para guru berusaha mennangkan siswanya yang kesurupan |
Kesurupan massal yang menimpa
sejumlah siswa SMK Negeri 2 Majene, sulawesi barat, Kamis siang (3/11) membuat
aktifitas belajar yang tengah berlangsung di kelas kacau. Dalam waktu yang
hampir bersamaan sejumlah siswi tiba-tiba kesurupan di kelas yang berbeda. Konsentrasi
para guru dan siswa yang tengah belajar pun buyar lantaran suara teriakan
histeris para korban cukup mengganggu. Sejumlah guru terpaksa menghentikan
aktifitas belajar sebelum waktunya, karena terganggu suara histeris para korban..
Suasana belajar
menghadapi ujian tengah semester di SMK Negeri 2 Majene yang semula berlangsung
tenang, Kami pagi tadi, tiba-tiba berubah kacau.
Para siswa dan guru
di sekolah ini tidak tahu menahu tiba-tiba saja sejumlah siswanya terlibat
kesurupan missal. Anehnya terjadi di sejumlah kelas berneda dalam waktu yang
hampir bersamaan. Suasana belajar yang semula tenang pun jadi kacau. Para siswa
yang kesurupan sempat berlarian ke sana kemari di halaman sekolah sebelum
akhirnya diamankan para siswa dan guru di sebuah ruangan.
Suara histeris para
korban yang berteriak-teriak membuat suasana belajar di kelas lain pun ikut
terganggu. Sejumlah guru akhirnya menghentikan aktifitas belajar mereka sebelum
waktunya usai, karena para guru dan siswa tak bisa berkonsentrasi lagi.
Kesurupan massal yang
melanda siswa di SMK Negeri 2 Majene ini adalah yang kesekian kalinya terjadi.
Ridwan, salah satu
guru SMK negeri 2 Majene menyebutkan kesurupan massal ini terjadi saat para
siswa tengah belajar di kelas masing-masing. “Kita kaget karena siswa tiba-tiba
kesurupan. Dalam waktu yang hamper bersamaan siswa di kelas lain juga
kesurupan,”ujar Ridwan.
Sejumlah guru yang
turun tangan menenangkan para siswanya yang kesurupan kewalahan lantaran para
siswa yang kesurupan terus merontah-rontah dan kehilangan kesadaran.
Sejumlah siswa dan
guru berusaha memberi air minum kepada para korban dengan harapan bisa
menenangkan jiwanya, namun upaya ini tak berhasil. Para siswa yang kesurupan
terus meronta-rontah tak karuan.
Para korban baru sadar sesaat sebelum jam pulang sekolah.
Mereka pun diantar pulang ke rumah masing-masing oleh guru dan teman-teman para
korban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar