Minggu, 06 November 2011

Lapangan Digenangi Air, Warga Majene Tetap Antusia Shalat Idul Adha


Meski lapangan diguyur hujan hingga tergenang air sejak malam hingga pagi tadi tidak mengurangi semangat dan antusias warga Majene, Sulawesi barat menggelar shalat idul adha secara berjamaah di stadion Parasamya, Majene, Minggu (6/11) pagi tadi. Ribuan ummat Islam di kota Majene mendatangi lokasi pelaksanaan shalat idul adha untuk mendapatkan posisi yang lebih baik. Meski sebagain jamaah terpaksa shalat di samping genangan air, namun tidak mengurangi makna lebaran tahun ini.
.

Ribuan ummat islam di kota Majene sudah memadati stadion Parasamya Majene, tempat pelaksanaan shalat Idul adha sejak pagi. Meski lapangan becek dan digenagi air di sana sini, namun hal tersebut tidak mengurangi semangat dan antusias warga menggelar shalat Idul Adha secara berjamaah.

Meski kerapihan barisan jamaah menjadi syarat penting sahnya shalat berjamaah, namun karena kondisi lapangan becek dan digenangi air membuat barisan jamaah di satdion terlihat kurang rapih.

Karena tak ada tempat, sebagian jamah terpaksa menggelar shalat Idul adha di samping genangan air atau tempat becek agar tetap bisa melaksanakan shalat idul adha secara berjamaah.

Sebagian jamaah yang tidak tertampung di stadion terpaksa menggelar shalat di jalan raya yang juga digenagi air dan terlihat becek di sana sini.

Meski kondisi lapangan becek dan digenagi air hal ini tidak mengurangi antusias dan kehusuan warga menggelar shalat berjamaah.




Ustads Rajab yang memimpin Khutbah Idul Adha tahun ini mengigatkan kepada para jamaah betapa pentingnya pembangunan akhlak dan pendidikan moral sejak dini kepada para generasi muda. Momentum lebaran Idul Adha menurut Ustads Rajab  menjadi ajang untuk menguji seberapa besar ketulusan ummat islam berkorban untuk orang lain, bukan sebaliknya mengorbankan orang lain untuk kepentingan sendiri. Idul qurban menanamkan nilai pendidikan kepada ummat islam untuk senantiasa peduli dan berkorban untuk sesama.

Usai shalat, ribuan warga yang datang dari berbagai lokasi di kota Majene ini pun larut dalam suasana saling memaafkan. Para jamaah saling bersalaman dan saling memaafkan. Alangkah indahnya tradisi Islam ini. Semua larut dalam suasana saling memaafkan dan jauh dari paraha dan unsur kekerasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar