Kamis, 17 November 2011

Inovasi Metode Pembelajaran ala Sekolah di Polewali



Metode Pembelajaran Untuk meningkatkan prestasi belajar para siswa, sejumlah sekolah di polewali mandar, sulawesi barat, terus melakukan inovasi  metode pembelajaran yang efektif. Selain belajar di ruangan tertutup dan terkesan membosankan, para siswa juga diajak belajar di alam terbuka seperti hutan belantara atau kebun coklat. Cara ini tidak hanya membuat interaksi belajar lebih efektif, tapi juga metode ini bisa mendekatkan siswa dengan alam dan lingkunganhya.

Ratusan siswa SMA Negeri 1 Wonomulyo Polewali mandar ini tentu saja tidak sedang sidang berkebun coklat. Melainkan sedang serius belajar di tengah kebun coklat atau hutan secara berkelompok. Agar pembelajaran terarah dan efektif, setiap kelompok dibagi 15 atau 20 siswa yang biasanya dibimbing  oleh dua guru atau siswa senior yang lebih dahulu menguasai mata pelajaran yang sedang diajarkan.


Memadukan metode belajar di tempat formal di ruangan kelas dan alam terbuka seperti ini diakui para guru dan siswa cukup efektif dan terbukti bisa meningkatkan pretasi belajar dan daya tangkap para siswa terhadap mata pelajaran. Peserta didik bisa belajar lebih rileks dan santai, namun materi pelajaran yang disuguhkan para guru bisa dicerna lebih baik.

Irfan Kurniawan, guru SMA Negeri 1 Wonomulyo Polewali yang mendampingi para siswa belajar di alam terbuka ini mengakui belajar mobile dari hutan ke hutan atau dari kebun ke kebun yang subur dan asri seperti ini tidak hanya efektik meningkatkan daya tangkap para siswa terhadap materi pelajaran yang disuguhkan, tapi juga lebih efektif membangun semnagat kolektifitas para siswa. Interaksi belajar antar siswa dan guru atau pembimbing bisa lebih santai. 

Dan yang terpenting belajar di alam terbuka seperti ini bisa menanamkan pendidikan alam dan lingkungan sejak dini kepada setiap siswa. “Belajar mobile terbukti cukup efektif meningkatkan daya tangkap siswa. Dan yang terpenting interaksi belajar lebih namun  materi pelajaran relative mudah dicerna,”ujar Irfan.

Belajar mobile tak hanya diakui para guru lebih baik. Sejumlah siswa juga merasa lebih nyaman dan lebih santai belajar di alam bebas ketimbang mereka dikurung tiga tahun di ruangan kelas yang tertutup dan membosankan. “suasananya lebih rileks, materi pelajaran lebih mudah dicerna. Dan kebanyakan siswa menyukai metode bel;ajar di alam terbuka seperti ini,”ujar  Widi Handayani, salah satu siswa SMA Negeri 1 Wonomulyo.







Meski metode pembelajaran di alam terbuka yang asri seperti ini diakui para guru dan para siswa lebih efektif meningkatkan daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran, namun metode ini sulit dilakukan setiap hari. Untuk mengangkut 200 siswa lebih ke lokasi belajar misalnya diperlukan puluhan kendaraan  carteran ke lokasi. Para guru di SMA Negeri 1 Wonomulyo kini berusaha mencari cara baru untuk menekan biaya operasional agar setiap semester siswa bisa belajar lebih banyak di alam terbuka. (Posted : Edy Junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar