Metode Pembelajaran Untuk meningkatkan prestasi belajar para siswa, sejumlah sekolah di polewali mandar, sulawesi
barat, terus melakukan inovasi metode
pembelajaran yang efektif. Selain belajar di ruangan tertutup dan terkesan
membosankan, para siswa juga diajak belajar di alam terbuka seperti hutan belantara
atau kebun coklat. Cara ini tidak hanya membuat interaksi belajar lebih efektif,
tapi juga metode ini bisa mendekatkan siswa dengan alam dan lingkunganhya.
Ratusan siswa SMA Negeri
1 Wonomulyo Polewali mandar ini tentu saja tidak sedang sidang berkebun coklat.
Melainkan sedang serius belajar di tengah kebun coklat atau hutan secara
berkelompok. Agar pembelajaran terarah dan efektif, setiap kelompok dibagi 15
atau 20 siswa yang biasanya dibimbing
oleh dua guru atau siswa senior yang lebih dahulu menguasai mata pelajaran
yang sedang diajarkan.
Memadukan metode
belajar di tempat formal di ruangan kelas dan alam terbuka seperti ini diakui
para guru dan siswa cukup efektif dan terbukti bisa meningkatkan pretasi
belajar dan daya tangkap para siswa terhadap mata pelajaran. Peserta didik bisa
belajar lebih rileks dan santai, namun materi pelajaran yang disuguhkan para
guru bisa dicerna lebih baik.
Irfan Kurniawan, guru
SMA Negeri 1 Wonomulyo Polewali yang mendampingi para siswa belajar di alam
terbuka ini mengakui belajar mobile dari hutan ke hutan atau dari kebun ke
kebun yang subur dan asri seperti ini tidak hanya efektik meningkatkan daya
tangkap para siswa terhadap materi pelajaran yang disuguhkan, tapi juga lebih
efektif membangun semnagat kolektifitas para siswa. Interaksi belajar antar
siswa dan guru atau pembimbing bisa lebih santai.
Dan yang terpenting belajar
di alam terbuka seperti ini bisa menanamkan pendidikan alam dan lingkungan sejak
dini kepada setiap siswa. “Belajar mobile terbukti cukup efektif meningkatkan
daya tangkap siswa. Dan yang terpenting interaksi belajar lebih namun materi pelajaran relative mudah dicerna,”ujar
Irfan.
Belajar mobile tak
hanya diakui para guru lebih baik. Sejumlah siswa juga merasa lebih nyaman dan lebih
santai belajar di alam bebas ketimbang mereka dikurung tiga tahun di ruangan kelas
yang tertutup dan membosankan. “suasananya lebih rileks, materi pelajaran lebih
mudah dicerna. Dan kebanyakan siswa menyukai metode bel;ajar di alam terbuka
seperti ini,”ujar Widi Handayani, salah
satu siswa SMA Negeri 1 Wonomulyo.
Meski metode
pembelajaran di alam terbuka yang asri seperti ini diakui para guru dan para
siswa lebih efektif meningkatkan daya tangkap siswa terhadap mata pelajaran, namun
metode ini sulit dilakukan setiap hari. Untuk mengangkut 200 siswa lebih ke
lokasi belajar misalnya diperlukan puluhan kendaraan carteran ke lokasi. Para guru di SMA Negeri 1
Wonomulyo kini berusaha mencari cara baru untuk menekan biaya operasional agar
setiap semester siswa bisa belajar lebih banyak di alam terbuka. (Posted : Edy
Junaedi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar