Jumat, 28 Oktober 2011

Bocah Jumbo (10 Tahun) Berbobot 85 Kg

Menurunkan berat badan hingga normal memang bukan perkara gampang. Dinda Hari, seorang bocah berusia 10 tahun di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memiliki berat badan jauh di atas normal anak-anak seusianya. Karena ukuran badannya yang besar Dinda akrab dijuluki keluarga dan para tetangga sebagai bocah Jumbo. Usianya memang baru 10 tahun, namun berat badannya kini mencapai 85 kilogram lebih.


Berbagai program diet dan olahraga rutin yang diterapkan keluarganya, tak membuat berat badan Dinda turun. Kelebihan berat badan Dinda yang terus bertambah tidak membuat prestasi belajar bocah yang gemar olahraga ini melorot. Dari 40 lebih siswa teman-teman sekelasnya, Dinda termasuk siswa rangking kedua atau mengalahkan 38 teman sekelasnya. 

Dinda Hari, bocah kelas IV SD di Desa Landi Kanusuang, Kecamatan Mapilli, Polewali Mandar ini tergolong bocah terbesar di dunia. Bayangkan, usianya baru 10 tahun, namun berat badannya kini lebih dari  85 kilogram. Dinda memang lahir normal dengan berat badan 3,2 kilogram seperti balita pada umumnya. Pertumbuhan pisik yang tidak normal mulai terlihat sejak empat tahun kelahirannya. Usia Dinda ketika itu memang baru menginjak lima tahun, namun berat badannya telah mencapai 48 kilogram, tak heran jika bocah yang tergolong hiperaktif ini dijuluki para tetangga dan teman-teman sekolahnya sebagai balita Jumbo atau bocah raksasa.

Berbagai program diet dan olahraga yang diterapkan keluarga tidak membuat berat badannya Dinda melorot. Bayangkan, Dinda diharuskan sang nenek bangun subuh dan berolahraga sebelum berangkat ke sekolah. Pulang sekolah Dinda yang tidak gemar tidur siang ini, setiap hari sibuk bermain apa saja dengan teman dan anak-anak tetangganya. Jika tak ada teman bermain, Ddinda kerap membuat kesibukan sendiri dengan cara bermain apa saja.

Toh beragam kegiatan yang menguras tenaga dan keringat ini tidak membuat berat badan Dinda turun,  Maret lalu Dinda yang memeriksakan diri ke puskesmas setempat, terakhir menimbang berat badan tercatat lebih dari 85 kilogram.

Sikapnya yang cuek dan gemar melucu membuat Dinda disukai banyak teman-teman sekolah dan tetangganya. Kehadiran Dinda dimana saja seperti magnet bagi teman-teman sekolah dan tetangganya. “Tanda Dinda rasanya tidak lucu dan tidak seru,”ujar Riska tetangga dan teman sekelasnya.

Tajudda/ sang nenek yang setia merawat dinda sejak ibunya mengadu nasib sebagai tki ke malaysia// menyebuitkan cucunya hanya belajar secara otodidak di rumahnya// muhammad said/ ayah dinda yang bekerja sepanjang hari sebagai montir tak banyak kesempatan untuk mengajari anaknya. “Tiapa hari bagun subuh dan berolah raga tapi badannya tidak turunn-turun<”ujar tajudda, nenek Dinda.

Dibalik fostur tubunhnya yang tidak normal, Dinda tergolong anak berprestasi . Dari 40 lebih teman sekelasnya, Dinda termasuk siswa rangking II atau mengalahkan 38 siswa lain di kelasnya. Prestasi Dinda paling menonjol adalah bidang studi olahraga atau pendidikan jasmani dan Matematika. Catatan rapor terakhir Dinda tercatat bidang studi olahraga dan matematika meraih angka delapan dan tujuh.

Meski memiliki bobot badan yang tidak normal, Dinda tetap percaya diri. Dinda berharap prestasi belajarnya terus meningkat, agar kelak bisa meraih cita-citanya sebagai guru sekolah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar