Inilah
cara warga korban genangan banjir di polewali mandar sulawesi barat menggugah
perhatian pemerintah dan para politisi yang kini tengah sibuk berkampanye
meraih dukungan suara public. Sejumlah ruas jalan
yang tergenang banjir sejak bertahun-tahun di kawasan pasar sentral Wonomulyo
misalnya ditanami pisang dan bendera parpol. Di sekitar
lokasi ini dipasangi sapnduk bertuliskan tempat penangkaran buaya milik pemda. Namun menyampaikan aspirasi yang terkesan meledek ini tak serta merta bisa diterima
semua pihak. Aparat pemerintah setempat yang tak nyaman
dengan kritikan ala warga ini sempat terlibat percekcokan denagn warga dilokasi.
Warga menyatakan mendesak pemerintah untuk
kesekian kalinya agar membenahi genangan banjir,
akibat kanal dan sungai
yang tidak berfungsi dengan baik di lokasi ini hingga menimbulkan genangan
banjir di kawasan pemukiamn warga. Warga mendesak pemerintah setempat untuk
memperbaiki jalan dan kanal air yang menjadi pemicu genangan banjir.
Bosan
mengadukan nasib mereka yang tak kunjung digubris pemerintah dan para politisi,
warga kompleks pasar Wonomulyo polewali mandar ini menggugah
pemerintah dan politisi dengan cara menanam pisang dan bendera partai politik
di tengah jalan kota, Rabu (19/3/2014).
Cara warga
menagih janji-janji pejabat dan politisi ini ternyata tak semua bisa diterima
dengan akal sehat. Terbukti aparat pemerintahan dusun hingga
camat yang menyaksikan aksi tanam pisang dan bendera parpol di tengah jalan
yang cukup menghambat aktifitas pengguna jalan ini sempat terlibat pertengkaran
dan adu mulut dengan warga yang bersikeras tetap menanam pisang dan bendara parpol
di tengah genangan banjir.
Kepala
dusun dan camat wonomulyo yang mendatangi lokasi sempat tersinggung dan meminta
warga agar menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun bukan dengan menutup
jalan dan memasang spanduk yang terkesan meledek pemerintah. Alasannya
pemerintah sudah lama mengusulkan anggaran perbaikan jalan,
hanya saja hingga kini realisasi anggarannya belum turun.
Genangan
banjir bercampur kotoran sampah rumah tangga yang berpotensi menimbulkan
beragam penyakit di lokasi ini kerap dimanfaatkan warga untuk mencuci kendaraan
atau becak.
Warga di
lokasi mengaku kesal dan sudah bosan mengadukan masalah genagan banjir yang
merendam kawasan pemukiman penduduk terutaa saat musim hujan, Namjun
hinga kini tak ada realisasinya. Letak sungai dan
pemukiman penduduk yang lebih tinggi membuat lokasi ini tampak seperti lembah
yang takpernah kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar