Senin, 31 Maret 2014

Protes Banjir Warga Tanam Pisang dan Bendera Parpol

Inilah cara warga korban genangan banjir di polewali mandar sulawesi barat menggugah perhatian pemerintah dan para politisi yang kini tengah sibuk berkampanye meraih dukungan suara public. Sejumlah ruas jalan yang tergenang banjir sejak bertahun-tahun di kawasan pasar sentral Wonomulyo misalnya ditanami pisang dan bendera parpol. Di sekitar lokasi ini dipasangi sapnduk bertuliskan tempat penangkaran buaya milik pemda. Namun menyampaikan aspirasi yang terkesan meledek ini tak serta merta bisa diterima semua pihak. Aparat pemerintah setempat yang tak nyaman dengan kritikan ala warga ini sempat terlibat percekcokan denagn warga dilokasi.
Bosan mengadukan nasib mereka yang tak kunjung digubris pemerintah dan para politisi, warga kompleks pasar Wonomulyo polewali mandar ini menggugah pemerintah dan politisi dengan cara menanam pisang dan bendera partai politik di tengah jalan kota, Rabu (19/3/2014).

Cara warga menagih janji-janji pejabat dan politisi ini ternyata tak semua bisa diterima dengan akal sehat. Terbukti aparat pemerintahan dusun hingga camat yang menyaksikan aksi tanam pisang dan bendera parpol di tengah jalan yang cukup menghambat aktifitas pengguna jalan ini sempat terlibat pertengkaran dan adu mulut dengan warga yang bersikeras tetap menanam pisang dan bendara parpol di tengah genangan banjir.

Kepala dusun dan camat wonomulyo yang mendatangi lokasi sempat tersinggung dan meminta warga agar menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun bukan dengan menutup jalan dan memasang spanduk yang terkesan meledek pemerintah. Alasannya pemerintah sudah lama mengusulkan anggaran perbaikan jalan, hanya saja hingga kini realisasi anggarannya belum turun.

Genangan banjir bercampur kotoran sampah rumah tangga yang berpotensi menimbulkan beragam penyakit di lokasi ini kerap dimanfaatkan warga untuk mencuci kendaraan atau becak.

Warga di lokasi mengaku kesal dan sudah bosan mengadukan masalah genagan banjir yang merendam kawasan pemukiman penduduk terutaa saat musim hujan, Namjun hinga kini tak ada realisasinya. Letak sungai dan pemukiman penduduk yang lebih tinggi membuat lokasi ini tampak seperti lembah yang takpernah kering.

Warga menyatakan mendesak pemerintah untuk kesekian kalinya agar membenahi genangan banjir, akibat kanal dan sungai yang tidak berfungsi dengan baik di lokasi ini hingga menimbulkan genangan banjir di kawasan pemukiamn warga. Warga mendesak pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan dan kanal air yang menjadi pemicu genangan banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar