Selasa, 12 Juni 2012

Perutnya Membengkak, Rohana Malu Bersekolah


Seorang bocah di Polewali Mandar, Sulawesi barat bingung dan frustasi keluar masuk rumah sakit memeriksakan penyakitnya. Meski sudah puluhan kali mendatangi dokter ahli dan rumah sakit, namun hingga kini keluarga sang bocah belum tahu apa penyebab penyakit yang diderita anaknya, hingga perutnya membuncit layaknya wanita hamil. Karena malu membawa beban perutnya yang semakin membesar, sang bocah yang sudah usia sekolah hingga kini enggan bersekolah. Jangankan bepergian ke sekolah seperti anak-anak tetangganya, keluar main dari rumahnya saja jarang lantaran malu diejek teman-teman sebayanya.


Rohana alias Hana (7) warga kecamatan Wonomulyo Polewali mandar ini mulai kesulitan bergerak lantaran perutnya buncitnya makin membesar. Hana dan orang tuanya sebetulnya sudah puluhan kali memeriksakan diri ke dokter ahli dan sarana kesehatan termasuk rumah sakit di Polewali mandar, namun hingga kini tidak satu pun petugas kesehatan yang memberi kepastian penyakit apa yang diderita anaknya.

Tira, orang tua Rohan yang sudah bolak balik mendatangi dokter dan fasilitas kesehatan untuk mengecek jenis penyakit yang mendera anaknya mengaku kini bingung. “saya bingung bolak balik ke rumah sakit dan dokter tapi tidak ada kepastian penyakit apa yang diderita hana,”ujar Tira.

Sementara Rohana kecil mengaku sejak perutnya makin mebuncit dan mengeras bagi batok kelapa sejak tiga tahun lalu pasca jatuh di kamar mandi, hingga kini lebih banyak menyendiri di dalam rumahnya daripada ikut bermain ke rumah tetangga lantaran malu jadi bahan ejekan dnegan teman-teman sebayanya. Saya belum sekolah, malu keluar rumah karena sering diejek teman,”ujar Rohana polos.

Tira mengaku masih mikir-mikir untuk merujuk anaknya ke rumah sakit Makassar, lantaran memperhitungkan biaya yang tidak sedikit. Hana sendiri hanya mengantongi jamkesda yang hanya berlaku gratis di Polewali. Tira sendiri hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang mengurus 10 anak-anaknya, sementara suaminya Wisnu hanya bekerja sebagai buruh di sebuah proyek pertambangan di Mamuju

Rohana kini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bermain bersama adik bungsu dan delapan kakaknya di rumah dari pada bermain ke rumah tetangga. Hana mengaku lebih nyman bermain dnegan saudara-saudaranya di dalam rumah daripada bermain ke tetangga. 

Sebelumnya, Fika alias Mardiana, bocah asal Desa Silopo, kecamatan Binuang Polewali mandar juga ditemukan menderita gejala penyakit serupa. Fika yang menderita kanker tumar darah kini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit regional DR Wahidin Sudirohusodo Makassar, setelah mendapat santunan sebesar Rp 50 juta dari seorang pengusaha asal jakarta yang bersimpati membantu penyembuhannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar