Senin, 10 Maret 2014

Orangtua Korban Kekerasan Guru di Sekolah Desak Diknas Pindahkan Guru Pelaku Kekerasan

Terlibat menganiaya empat siswanya hingga luka lebam dan muntah darah lantaran ditinu dan dihantam pipa besi berkali-kali. Dua guru SMA Negeri 8 Lembang Pinrang sulawesi selatan didesak warga dan orang tua siswa agar segera dipecat atau dipindahkan ke sekolah lain. Alasannya para orang tua khawatir anaknya terus menerus menjadi sasaran penganiyaan oleh kedua guru senior yang diketahui sudah berkali-kali diadukan ke polisi karena terlibat praktek serupa.

Sere, orang tua siswa yang juga kepala lingkungan di kecamatan lembang menegaskan praktek kkeerasan dalam mendidik yang sudah dialkukan Abdul rahim dan Muh Yusuf dua guru senior di SMA negeri lembang hingga melukai siswa tidak bisa dibenarkan. Sere menegaskan praktek kkeerasan tak boleh tumbuh didunia pendidikan sebaba disanalah seharusnya cikal bakal generasi mudah dibina dan didik sesuai etika dan moralitas bangsa.

Sebagai orang tua Sere mengaku cemas menyekolahkan anaknya jika kedua guru senbior ini tidak segera dipecat atau dipindahkan ke sekolah lain. Alasannya kedua guru ini sudah tiga kali berurusan polisi karena kasus kekerasan siswa.

 “Kejadian pertama 2005 lalu  saya masih bisa memaafkan, mungkin bersnagkutan sedang khilap. Dan kasus kedua 2008 lalu saya juga masih memmaafkan. Tapi kali ini pintu maaaf tak ada lagi. Keduanya guru tersebut dinilai sikap dna perilakunya sebagai guru sudah tak mencerminkan sosok seorang pendidik,”tegas Sere mengancam akan mendatangi Mapolres Pinrang dan Kepala dinas pendidikan pinrang jika kasus kekerasan kali ini tak diteruskan hingag ke pengadilan.

Sementara Kapolsek lembang, akp Muhamamd Idris menyatakan nsemual pihaknya memberi kesmepatan kepada semua pihak untuk mencari solusi terbaik. Alasnanay ini soal citra pendidikan. Namun jika kedua pihak tak menemukan jalan keluar yang diterima semua pihak, maka pihaknya sebagai polisi profesional tentu akan melanjutkan kasus ini ke ke jaksaaan.

“Saya tentu tak mau memegang bola panas sendiri betapa pun saya cinta pendidkikan dan tak ingin ada masalah di sekolah tapi ketika ada pihak yang tetap keberatan dan tak menemukan jalan terbaik ya tidak ada alasan bagi polisi untuk tidak memproises sesuai hukum,”tegas Idris.  (K25-11/Junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar