Senin, 31 Maret 2014

Bandara Sumarorong Resmi Beroperasi di Sulbar

Dua bandara perintis di wilayah sulawesi barat/ tahun ini resmi beroperasi melayani penumpang dari dan ke berbagai daerah tujuan di tanah air// terakhir peresmian bandara sumarorong diresmikan langsung wamenhub bambang susantono, bertepatan dengan puncak peringatan hari ulang tahun mamasa ke – 12 di bandara sultan hasanuddin mini di kecamatan sumarorong, Mamasa sulawesi barat, Selasa (11/3/2014).

Setelah bandara tampa padang mamuju diresmikan menteri perhubungan akhir tahun lalu, kini giliran bandara perintis sumarorong yang resmi diberi nama bandara sultan hasanuddin mini, Selasa (11/3/2014) kemarin diresmikan penerbangan perdanaya oleh wakil menteri perhubungan bambang susantono didampingi gubernur sulbar bersama pejabat lainnya.

Peresmian pengoperasioan bandara sumarorong yang diharapakan bisa membuka keterisolasian wilayah sulawesi barat ini di awali dengan pendaratan 3 kapal perintis berkapasitas 12 penumpang yang mengantar romobongan wamenhub, Bambang susantono sekitar pukul 11.00 wita.

Peresemian bandara kebanggaan sumarorong ini berlangsung meriah. Meski ribuan warga mamasa yang antusias ingin menyaksikan langsung penerbangan perdana di bandara kedua di sulawesi barat ini namun warga tak bisa merapat. Mereka hanya bisa menyaksikan perayaan HUT Mamasa dan persemian bandara sumaroirong dari luar pagar bandara.

Sebelum penerbangan perdana diresmikan yang ditandai dengan pengguntingan pipa oleh wamenhub bambang susantono dan gubernur sulbar anwar adnan saleh, sejumlah atraksi kesenian dan tarioan lokal mamasa ikut mennyemarakkan puncak peringatan hut mamasa dan peresemian penerbangan perdana di bandara sultan Hasanuddin mini.

Gubernur sulbat anwar adnan saleh mengaku bangga karena dua bandara perintis di wilayah Sulbar sudah bisa beroperasi secara remi untuk melayani penumpang. Anwar menilai pembukana bandara kedua sumarorong akan semakin menggenjot perekonomian daerah mamasa dan sulbar secara keseluruhan.

Mengenai pengelolaan bandara apakah menjadi kewenagan menhub atau pemda, menurut gubernur untuk sementara pengelolaan bnadara sumarong sepenuhnya masih menjadi kewenagan menhub, karena pemda dan pemrop dinilai belum sanggup mengelola bnadara yang relatif cukup rumit.

“Warga sulbar patut berbangga dua bandara di wilayah ini resmi beroperasi. Tahun lalu Bandara tampa padang Mamuju dan tahun ini bandara sumarorong resmi melakukan penerbangan perdana untuk melayani mobilisasi penumpang dari dan ke wilayah Sulbar. Kita berharap Bnadara ini bisa memberi manfaat yang besar bagi warga terutama meningkatkan perekonomian mereka,”ujar Gubernur sulbar, Anwar adnan saleh di sela-sela peringatan HUT Mamasa dan peresmian bandara sultan hasanuddin, Selasa (11/3/2014)

Wamenhub menyatakan, pengoperasian bandara sumarorong diharapkan bisa semakin membuka keterisolasian sulawesi barat dari daerah lain di sekitarnya. Pengoperasiian bandara ini juga diharapkan bisa berperan meningkatkan perekonomian warga setempat. Mobiltas penumpang pesawat yang diperkirakan akan semakin meningkat tajam seiring pengoperasian bandara ini akan semakin mendorong peningakltab pendapatan terutama warga lokal.

Meski wamen bandara ini bakal didarati pesawat berbadan besar seperti boing untuk menunjang mobiltas penumpang di wilayah ini dan sekitarnya/ namun wamen belu bisa memastikan smapai kapan peswat boing bisa mendarat di sumarorong karena ini nanti akan dilihat perkembangnnya.

“Pendaratan pesawat berbadan besar kita akan lakukan bertahap sesuai perkembangan bandara. Yang pasti kita berharap persmian penerbangan perdana di bandara sumarorong bisa mmebuka keterisoliasian warga dna meningkatkan perekonomian warga sulbar,”ujar wamenhub Bambang susantono sesaat sebelum meresmikan penerbangan perdana di bandara sumarorong.

Bandara yang dibangun tahap awal dengan panjang apron pesawat 900 meter ini akan dikembangkan menjadi 1200 meter untuk melayani peawat yang lebih besar. Rencananya bandara sumarorong yang tahun ini kembali mendapat anggaran pengembangan sebesar 50 milyar diharapkan bisa menggerakkan roda perekonomian mamasa dan sulawesi barat/ serta menunjang program destinasi wisata di kabuapten mamasa.

Bandara ini rencannaya akan terus dikembangkan hingga meiliki panjang apron atau landasan pacu mencapai 2500 meter atau 2,5  kilometer agar peswat boing berkapsita penumpamng lebih besar bisa mendarat di wilayah ini.  (K25-11/Junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar