Demi mendapatkan pembeli sembako seperti beras, dan lauk pauk untuk persiapan Ramadan, ratusan warga miskin penerima bantuan blsm di polewali mandar sulawesi barat, rela antri diguyur hujan hingga jatuh pigsan. Sejumlah penerima blsm ditolak petugas lantaran data dokumen penerima seperti KTP, KK dan kartu blsm berbeda satu sama lain. Sementara penerima lainnya ditolak lantaran hanya membawa kartu blsm tanpa membawa dokumen KTP dan KK.
Meski
diguyur hujan sejak pagi hingga minggu (7/7) siang hari ini, ratusan warga
miskin penerima bantuan blsm dari kelurahan lantora dan kelurahan takatidung
polewali mandar ini rela antri berjam-jam dibawa guyuran hujan. Sejumalh warga
terpaksa menggunkan mantel atau payung sambil mengantri di depan loket,
sementara merekayang tidak membawa apa-apa hanya pasrah diguyur hujan sambil
mengantri di deretan kursi panjang yang disediakan panitia sebelum mendapat
giliran.
Sejumlah
ibu rumah tanga yang berdesakan sambil diguyur hujan sempat jatuh pingsan
hingga dipapah warga meniggalkan lokasi. Diduga ibu ini tengah kelelahan
menunggu antrian panjang sambil berdesakan hingga jatuh pingsan. Beruntung
petugas memberi perioritas lebih awal mencairkan bantuan sebelum dipulangkan
warga ke ruamhnya.
Lihat saja
para penerima blsm ini// meski basah kuyup diguyur hujan mereka tetap tertib
dan duduk mengantri di kursi yang telah disiapkan panitia. Warga yang datang
jauh-jauh dari rumah ke kantor pos ini rela diguyur hujan demi mendapatkan
bantuan rp 300 ribu untuk tahap awal dua bulan pertama. Warga enggan
meninggalkan nomor antrian lantaran kahawatir bantuan blsm tak bisa diterima
untuk membeli kebnutuhan smebako menjelang Ramadan.
Loket
pelayanan dan pengecekan daftar nama penerima blsm yang semula di tempatkan di
halaman kantor pos terpaksa digeser ke dalam ruangan karena kehujanan.
Haisa, ibu rumah tangga di kelurahan lantora ini
mengaku gembira bisa mendapatkan bantuan blsm rp 300 ribu. Dana tersebut
rencananya akan digunkan untuk membeli kebutuhan ramadhan seperti beras dan
lauk pauk yang harganya terus melonjak. Selain itu dana tersebut juga akan
dimanfaatkan haisa untuk menambah modal jualan sayur mayur di pasar. Meski jauh
dari cukup untuk memenuhi kebutuhan lima anggota keluarganya, namun haisa tetap
bersyukur bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban ekonomi rumah
tangganya yang terus melonjak.
“Lumayan
ini bisa beli beras an lauk pauk untuk puasa, juga untuk nambah modal jual
sayuran”ujar Haisa, penerima blsm
Ramang
penerima blsm lainnya dari takatidung polewali ini sudah mengalokasikan dana Rp
300 ribu untuk keperluan khuasus untuk sembako selama ramadhan. jumlahnya
memang tak cukup, tapi dengann bantuan dana tersebut ramang mengaku sudah bisa membantu
meringankan kebutuhan ekonomi keluarganya selama ramadhan hingga lebaran.
“Meski tak
cukup untuk kebutuhan enam anggota keluarga tapi paling tidak ini bisa menambah
biaya rumah tangga agar bis alebih ringan di bulan Ramadan,”tutur Ramang,
penerima BLSM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar