Minggu, 07 Juli 2013

Warga Miskin ini Rela Diguyur Hujan Hingga Jatuh Pingsan demi BLSM


Demi mendapatkan pembeli sembako seperti beras, dan lauk pauk untuk persiapan Ramadan, ratusan warga miskin penerima bantuan blsm di polewali mandar sulawesi barat, rela antri diguyur hujan hingga jatuh pigsan. Sejumlah penerima blsm ditolak petugas lantaran data dokumen penerima seperti KTP, KK dan kartu blsm berbeda satu sama lain. Sementara penerima lainnya ditolak lantaran hanya membawa kartu blsm tanpa membawa dokumen KTP dan KK.

Meski diguyur hujan sejak pagi hingga minggu (7/7) siang hari ini, ratusan warga miskin penerima bantuan blsm dari kelurahan lantora dan kelurahan takatidung polewali mandar ini rela antri berjam-jam dibawa guyuran hujan. Sejumalh warga terpaksa menggunkan mantel atau payung sambil mengantri di depan loket, sementara merekayang tidak membawa apa-apa hanya pasrah diguyur hujan sambil mengantri di deretan kursi panjang yang disediakan panitia sebelum mendapat giliran.

Sejumlah ibu rumah tanga yang berdesakan sambil diguyur hujan sempat jatuh pingsan hingga dipapah warga meniggalkan lokasi. Diduga ibu ini tengah kelelahan menunggu antrian panjang sambil berdesakan hingga jatuh pingsan. Beruntung petugas memberi perioritas lebih awal mencairkan bantuan sebelum dipulangkan warga ke ruamhnya.

Lihat saja para penerima blsm ini// meski basah kuyup diguyur hujan mereka tetap tertib dan duduk mengantri di kursi yang telah disiapkan panitia. Warga yang datang jauh-jauh dari rumah ke kantor pos ini rela diguyur hujan demi mendapatkan bantuan rp 300 ribu untuk tahap awal dua bulan pertama. Warga enggan meninggalkan nomor antrian lantaran kahawatir bantuan blsm tak bisa diterima untuk membeli kebnutuhan smebako menjelang Ramadan.

Loket pelayanan dan pengecekan daftar nama penerima blsm yang semula di tempatkan di halaman kantor pos terpaksa digeser ke dalam ruangan karena kehujanan.

Haisa,  ibu rumah tangga di kelurahan lantora ini mengaku gembira bisa mendapatkan bantuan blsm rp 300 ribu. Dana tersebut rencananya akan digunkan untuk membeli kebutuhan ramadhan seperti beras dan lauk pauk yang harganya terus melonjak. Selain itu dana tersebut juga akan dimanfaatkan haisa untuk menambah modal jualan sayur mayur di pasar. Meski jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan lima anggota keluarganya, namun haisa tetap bersyukur bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban ekonomi rumah tangganya yang terus melonjak.

“Lumayan ini bisa beli beras an lauk pauk untuk puasa, juga untuk nambah modal jual sayuran”ujar Haisa, penerima blsm

Ramang penerima blsm lainnya dari takatidung polewali ini sudah mengalokasikan dana Rp 300 ribu untuk keperluan khuasus untuk sembako selama ramadhan. jumlahnya memang tak cukup, tapi dengann bantuan dana tersebut ramang mengaku sudah bisa membantu meringankan kebutuhan ekonomi keluarganya selama ramadhan hingga lebaran.

“Meski tak cukup untuk kebutuhan enam anggota keluarga tapi paling tidak ini bisa menambah biaya rumah tangga agar bis alebih ringan di bulan Ramadan,”tutur Ramang, penerima BLSM.

Ratusan warga miskin terutama para lansia/ sudah berkumpul di kantor pos setempat sebelum jam kantor dimulai. Sejumlah orang tua jompo sengaja diaatar sanak keluarga mereka lebih awal ke kantor pos setempat agar bisa mendapatkan kesempatan lebih awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar