Mengisi liburan seko;lah bisa dilakukan dengan beragam kegiatan positif. Di pinrang sulawesi selatan mialnya, para siswa memanfaatkan liburan panjang mereka selain rekreasi ke tempat-tempat wisata atau mengunjungi sanak keluarga di tempat lain, sejumlah siswa lainnya mengisi liburan mereka dengan cara menawarkan jasa sebagai tukang bersih kuburan. Dengan modal sabit dan upah Rp 5000 per batu nisan/ para siswa ini bisa mendulang untung hingga seratusan ribu rupiah perhari.
Musim
ziarah kuburan ke makam-makam keluarga, ulama dan taman makam pahlawan yang
mulai ramai sejak dua pekan menjelang ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi
puluhan siswa sekolah di pinrang, sulawesi selatan.
Para siswa
yang tengah liburan sekolah ini menawarkan jasa mereka sebagai tukang bersih
kuburan, kepada ribuan pengunjung tempat-tempat pemakaman.Dengan modal sebuah
sabit di tangan para siswa ini rebutan menawarkan jasa kepada para pengunjung
makam.
Meski tak
mematok tariff, jasa para tukang bersih kuburan musiman ini kerap dibayar warga
Rp 5000 hingga Rp 50 ribu dari pengunjung tergantung kemurahan hati para
peziarah. Jika kebetulan mereka menawarkan jasa kepada orang kaya, jasa mereka
kerab dibayar cukup pantastis hingga Rp 50 ribu. Padahal membersihkan
pekaranagn kuburan dnegan cara memangkas rumput di sekitarnya hanya butuh waktu
sekitar setengah jam.
Rahim,
bocah kelas enam ini mislanya, sudah dua pekan mengisi liburan sekolah dnegan
cara menjadi tukang bersih kuburan. Minggu pagi (7/7) Rahim sengaja datang
lebih pagi agar bisa mendapatkan upah lebih banyak. Maklum banyak teman rahim
juga berprofesi serupa terutama menjelng ramadhan atau lebaran. Hanya dnegan
bermodal sabit para siswa sekolah ini mendulang reski Rp 5 ribu hingga rp 50
ribu dari para peziarah yang menyewa jasa mereka.
“Biasanya
dapat Rp 50 ribu sehari, kalau untung bisa Rp 100 ribu. Saya biasa mulai pagi
jam 8.00 kalau liburan atau pulang sekolah,”ujar Rahim, siswa tukang bersih
kuburan
Para siswa
yang menawarkan jasa mulai pukul 8.00 wita hingga pukul 17.00 wita ini mengaku
bisa mendulang untung Rp 50 ribu hingga Rp100 ribu perhari.
Namun tak
semua siswa ini beruntung mendapatkan rupiah dari para pengunjung. Mereka kerap
sudah membersihkan kuburan namun jasa mereka hanya dibayar dnegan ucapan terima
kasih, tanpa kocek sepersen pun. Toh anak ini tetap bersabar sambil berharap
jasa mereak dibayar para dermawan dengan tarif lumayan.
“Rata-rata mereka kasih Rp 5 ribu sampai Rp 50 ribu per
pengunjung. Tapi kadang juga tidak dikasi, hanya terima kasih saja,”ujar ompeng,
siswa tukang bersih kuburan.
Uang hasil keringat yang mereka kumpulkan dari para
dermawan ini selain diserahkan kepada orang tua mereka untuk ditabung juga
dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan sekolah seperti buku, pakaian dan sepatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar