Minggu, 07 Juli 2013

Liburan sambil Mendulang Reski dari Kuburan


Mengisi liburan seko;lah bisa dilakukan dengan beragam kegiatan positif. Di pinrang sulawesi selatan mialnya, para siswa memanfaatkan liburan panjang mereka selain rekreasi ke tempat-tempat wisata atau mengunjungi sanak keluarga di tempat lain, sejumlah siswa lainnya mengisi liburan mereka dengan cara menawarkan jasa sebagai tukang bersih kuburan. Dengan modal sabit dan upah Rp 5000 per batu nisan/ para siswa ini bisa mendulang untung hingga seratusan ribu rupiah perhari.

Musim ziarah kuburan ke makam-makam keluarga, ulama dan taman makam pahlawan yang mulai ramai sejak dua pekan menjelang ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi puluhan siswa sekolah di pinrang, sulawesi selatan.

Para siswa yang tengah liburan sekolah ini menawarkan jasa mereka sebagai tukang bersih kuburan, kepada ribuan pengunjung tempat-tempat pemakaman.Dengan modal sebuah sabit di tangan para siswa ini rebutan menawarkan jasa kepada para pengunjung makam.

Meski tak mematok tariff, jasa para tukang bersih kuburan musiman ini kerap dibayar warga Rp 5000 hingga Rp 50 ribu dari pengunjung tergantung kemurahan hati para peziarah. Jika kebetulan mereka menawarkan jasa kepada orang kaya, jasa mereka kerab dibayar cukup pantastis hingga Rp 50 ribu. Padahal membersihkan pekaranagn kuburan dnegan cara memangkas rumput di sekitarnya hanya butuh waktu sekitar setengah jam.

Rahim, bocah kelas enam ini mislanya, sudah dua pekan mengisi liburan sekolah dnegan cara menjadi tukang bersih kuburan. Minggu pagi (7/7) Rahim sengaja datang lebih pagi agar bisa mendapatkan upah lebih banyak. Maklum banyak teman rahim juga berprofesi serupa terutama menjelng ramadhan atau lebaran. Hanya dnegan bermodal sabit para siswa sekolah ini mendulang reski Rp 5 ribu hingga rp 50 ribu dari para peziarah yang menyewa jasa mereka.

“Biasanya dapat Rp 50 ribu sehari, kalau untung bisa Rp 100 ribu. Saya biasa mulai pagi jam 8.00 kalau liburan atau pulang sekolah,”ujar Rahim, siswa tukang bersih kuburan

Para siswa yang menawarkan jasa mulai pukul 8.00 wita hingga pukul 17.00 wita ini mengaku bisa mendulang untung Rp 50 ribu hingga Rp100 ribu perhari.

Namun tak semua siswa ini beruntung mendapatkan rupiah dari para pengunjung. Mereka kerap sudah membersihkan kuburan namun jasa mereka hanya dibayar dnegan ucapan terima kasih, tanpa kocek sepersen pun. Toh anak ini tetap bersabar sambil berharap jasa mereak dibayar para dermawan dengan tarif lumayan.

“Rata-rata  mereka kasih Rp 5 ribu sampai Rp 50 ribu per pengunjung. Tapi kadang juga tidak dikasi, hanya terima kasih saja,”ujar ompeng, siswa tukang bersih kuburan.
Uang hasil keringat yang mereka kumpulkan dari para dermawan ini selain diserahkan kepada orang tua mereka untuk ditabung juga dimanfaatkan untuk membeli kebutuhan sekolah seperti buku, pakaian dan sepatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar