Ujian nasional tingkat SMA, SMK, MA dan sederajat hari
kedua di polewali mandar, sulawesi barat,
diwarnai aksi kecurangan dari peserta ujian. Sejumlah peserta yang luput dari
pengawasan petugas rungan, tertangkap kamera
tengah menggunakan handphone sambil mengerjakan soal-soal ujian. Sejumlah
siswa tampak bebas memakai ponsel untuk mengerjakan soal-soal matematika yang
diujikan hari ini.
Kelakuan para siswa ini jelas – jelas melanggar aturan panitia ujian nasional yang melarang peserta membawa handphone maupun buku pelajaran ke dalam ruang ujian, baik sebagai peserta maupun pengawas ujian.
Standar kelulusan 5,5 yang ditetapkan pemerintah tahun ini nampaknya menjadi momok tersendiri bagi para siswa, ditambah lagi penyediaan soal dengan duapuluh paket yang berbeda, rupanya mengakibatkan sejumlah peserta yang kurang persiapan dan tidak percaya diri menghalalkan segala cara agar bisa memenuhi standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah tahun ini.
Meski panitia pelaksana ujian dan
pengawas ruangan telah menghimbau para peserta ujian agar mengerjakan soal
tampa kecurangan namun tetap saja ada peserta yang tak mengindahkan larangan
tersebut.
Seperti
tahun – tahun sebelumnya, ujian nasional tahun ini juga diwarnai berbagai
kecurangan, seperti yang terlihat di sekolah menengah kejuruan negeri satu polewali
mandar, sulawesi barat. Meski peserta terlihat meninggalkan tas sebelum
memasuki ruangan, namun sejumlah siswa tertangkap kamera menggunakan handphone
saat sedang mengerjakan soal – soal ujian matematika yang di ujikan pada hari
ini.
Diduga
sejumlah peserta yang curang ini mengelabui pengawas ruangan dengan cara
menyembunyikan handphone dibalik rok atau celana sebelum memasuki ruang ujian.
Saat mengerjakan soal matematika ini mereka tampak leluasa menggunakan ponsel
sebagai mesin hitung layaknya kalkulator saat pengawas ruangan lengah, selain
itu beberapa siswa juga terlihat membuka catatan yang disimpan didalam
laci meja.
Kelakuan para siswa ini jelas – jelas melanggar aturan panitia ujian nasional yang melarang peserta membawa handphone maupun buku pelajaran ke dalam ruang ujian, baik sebagai peserta maupun pengawas ujian.
Standar kelulusan 5,5 yang ditetapkan pemerintah tahun ini nampaknya menjadi momok tersendiri bagi para siswa, ditambah lagi penyediaan soal dengan duapuluh paket yang berbeda, rupanya mengakibatkan sejumlah peserta yang kurang persiapan dan tidak percaya diri menghalalkan segala cara agar bisa memenuhi standar kelulusan yang ditetapkan pemerintah tahun ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar