Lantaran
terlibat kasus pengeroyokan antar pemuda, Riswandi, siswa Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri (SMKN) 5, Kecamatan Banggae, Majene, Sulawesi barat terpaksa
mengikuti ujian nasional di di balik tembok penjara di Mapolres Majene.
Riswandi ditahan di Mapolres Majene terkait kasus dugaan kasus penganiayaan
beberapa hari lalu. Selama mengerjakan soal ujian nasional, Riswandi
dijaga seorang guru, dan sejumlah petugas kepolisian.
Meski ujian di penjara karena terlibat kasus criminal
Riswandi upayanya belajar dan memperispkan diri unjian di penjara bisa
membuahkan hasil ujian yang baik.
Kasat Reskrim Polres Majene AKP Jubaidi mengatakan, pihaknya memberikan dispensasi kepada Riswandi untuk mengikuti UN, meski saat ini yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan terkait dugaan penganiayaan.
”Kasusnya masih dalam tahap penyidikan, untuk sekarang dia focus menghadapi Ujian Nasional (UN), agar dapat lulus ujian," kata Jubaidi, Kamis,(18/04).
Jubaidi mengatakan, tersangka Riswandi meskipun menjadi tersangka tetapi ia mempunyai hak untuk mengikuti UN, sama seperti siswa lainnya. "Kami hanya memberikan hak nya sebagai pelajar. Sedangkan untuk kasusnya, tetap berlanjut,” katanya.(Ali)
Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menegah atas (SMA)/ MA/ dan SMK atau yang sederajat di Majene diikuti sebanyak 2.332 siswa terdiri dari, SMA sebanyak 952, SMK 1077 dan MA sebanyak 303 siswa,
Guru pengawas ujian nasional, Aslia Pattola, mengatakan, hari pertama
pelaksanaan ujian nasional hingga hari terakhir nanti, Riswandi salah seorang
Siswa SMK Negei 5 Majene jurusan otomotif ini tetap akan mengikuti ujian
nasional seperti siswa lain yang tengah mengikuti ujian di sejumlah sekolah di
Majene,"Hari pertama hingga hari terakhir Riswandi tetap mengikuti ujiann
di POlres bersamaan dengan temannya di sekolah lain," ujarnya.
Kasat Reskrim Polres Majene AKP Jubaidi mengatakan, pihaknya memberikan dispensasi kepada Riswandi untuk mengikuti UN, meski saat ini yang bersangkutan tengah menjalani pemeriksaan terkait dugaan penganiayaan.
”Kasusnya masih dalam tahap penyidikan, untuk sekarang dia focus menghadapi Ujian Nasional (UN), agar dapat lulus ujian," kata Jubaidi, Kamis,(18/04).
Jubaidi mengatakan, tersangka Riswandi meskipun menjadi tersangka tetapi ia mempunyai hak untuk mengikuti UN, sama seperti siswa lainnya. "Kami hanya memberikan hak nya sebagai pelajar. Sedangkan untuk kasusnya, tetap berlanjut,” katanya.(Ali)
Pelaksanaan ujian nasional tingkat sekolah menegah atas (SMA)/ MA/ dan SMK atau yang sederajat di Majene diikuti sebanyak 2.332 siswa terdiri dari, SMA sebanyak 952, SMK 1077 dan MA sebanyak 303 siswa,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar