Kamis, 11 April 2013

Protes Pemecatan Temannya, Ratusan Siswa Tuntut Kepala Sekolah Dicopot



Ttidak terima dihina dan dilecehkan sejumlah siswanya di sekolah dengan kalimat tak senonoh, kepala sekolah sma di polewali mandar, sulawesi barat ini mengancam akan memecat 15 siswanya. Namun ancaman kepala sekolah tak mebuat para siswa bergeming, mereka malah balik mengancam akan mendepak kepala sekolahnya jika berani memecat rekannya. Inilah yang terjadi di sma negeri tiga p[olewali mandar. Saat semua sekolah tengah sibuk mempersiapkan diri menghadapi ujian, ratusan siswa di sekolah ini malah menggelar aksi unjuk rasa menuntut kepala sekolahnya dicopot karena dinilai otoriter.
Berbekal spanduk sepanjang empat meter bertuliskan kecaman terhadap kepala sekolahnya, ratusan siswa-siswi sekolah menengah atas ngeri tiga kabupaten polewali mandar ini berjalan kaki menuju sekolahnya. Beberapa siswa yang emosi bahkan terus memaki kepala sekolah mereka yang dinilai otoriter dan semena-mena terhadap guru dan siswa.

Para siswa yang tersulut emosi ini bahkan sempat menerobos masuk ruang guru serta ruang kepala sekolah. Beruntung kericuhan tidak berlangsung lama setelah sejumlah guru berhasil meredam kemarahan para siswanya. Mereka kemudian menggelar panggung orasi di depan ruang kepala sekolah.

Aksi unjuk rasa ratusan siswa ini sendiri dipicu keputusan kepala sekolah yang mengancam akan memberhentikan lima belas muridnya karena dianggap melakukan pelecehan dan menghina kepala sekolah. Para siswa yang tidak terima keputusan tersebut akhirnya berunjuk rasa meminta kepala sekolah segera dicopot dari jabatannya karena bertindak otoriter.

Hasanuddin yasin kepala sma negeri tiga polewali membantah akan memberhentikan lima belas siswanya/ ia hanya memanggil seorang siswi lantaran kedapatan menghina kepala sekolah di depan umum, sementara empat belas siswa lainnya dipanggil hanya sebagai saksi. “tiada aiswa yang dipecat itu hanya dibuat-buat, saya Cuma mengancam15 siswa kalau tak ada yang berani mengaku telah mneghina saya di tengah kerumunan siswa, dan ada satu yang mengaku, pemcatan itu Cuma dibuat-buat,”ujar Hasanuddin yasin (kepsek sma 3 polewali)

Tak mendapat tanggapan pihak sekolah, ratusan siswa-siswi ini mengancam akan terus melakukan aksi mogok belajar dan unjuk rasa hingga tuntutan mereka dipenuhi. Aksi unjuk rasa ini juga membuat proses belajar mengajar siswa kelas tiga yang sebentar lagi menghadapi ujian nasional terganggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar