Lantaran dokter dan petugas kesehatan rame-rame libur panjang, sejumlah pasien bersalin di rumah sakit Polewali mandar Sulawesi barat terlantar. Sejumlah ibu yang mengalami pecah ketuban dan harus menjalani operasi Caesar bingung karena tak tahu bagaimana menyelamatkan ibu dan bayinya dari kematian. Sejumlah pasien terpaksa memilih melarikan keluarganya ke rumah sakit lain agar ibunya bisa melahirkan dan bayinya selamat.
Fadilah, pasien asal desa Bonne-bonne kecamatan Mpilli
Polewali mandar yang dilarikan keluarganya ke rumah sakit umum daerah (RSUD)
Polewali mandar petang kemarin kecewa berat dnegan pelayanan rumah sakit pemerintah
yang dinilai sanagat buruk dan tak memperhitungkan keselamatn pasien yang
membutuhkan penanganan serius.. Meski kelengkapan surat-surat jampersal
termasuk uang jaminan dan kartu identitas telah dilengkapi dan diserahkan ke
petugas rumah sakit sebagai jaminan namun Fadilah tak juga mendapat penagananan
dokter.
Meski sudah pecah ketuban sejak kamis kemarin, namun hingga jumat
siang tadi tak juga menjalani operasi Caesar untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya. Kelauarga fadliah makin kecewa lantaran petugas kesehatandi rumah
sakit baru menyampaikan kepada keluarganya jika dokter rumah sakit libur
panjang dan baru bertugas kembali pada senin (31/3)pekan depan.
Rusdi, suami Fadilah mengaku kecewa berat mendengar
penjelasan Kurniati, bidang rumah sakit RSUD POlewali mandar yang baru
mengabarkan kepada kelaurganya jika sejak kemarin dokter rumah sakit libur
panjang hingga istrinya tak bisa dioperasi Caesar. Menurut Kurniatidokter baru
bertugas kembali Senin (31/3) pekan depan. “Seharusnya kan dari kemarin dia
sampaikan ke fasien jika tak ada dokter, karena ini menyangkut nyawa istri dna
anak saya yang harus segera mendapat penanganan dokter, baukan baru hari ini
disampaikan,”ujar Rusdi mengau kecewa berat.
Demi menyelamatkan istri dan calon anaknya, Rusdi akhirnya
menrujuk istrinya ke rumah sakit di kabuoaten majene, beruntung dokter anak
yang menagnai persaalinan di rumah sakit tersebut tidak libur panjang hingga
istrinya bisa dioperasi Caesar dnegna selamat. “Bayangkan seleuruh persayaratan
jampersal sudah saya lengkapi termasuk uang jaminan dan surat identitas yang
diminta rumah sakit sudah saya serahkan, tapi esok hari saat korban kritis
petugas rumah sakit dnegan eneteng dan tanpa rasa bersalah menyebut dokter tak
ada karena libnur,”ujar Rusdi kecewa.
Sehari sebelumnya, seorang keluarga pasien kecelakana
lalulintas yang masuk ke ruang perawatan tiga RSUP POlewali mandar mengamuk dan
memilih meniggalkan rumah sakit lantaran kecewa dengan pelayanan rumah sakit
yang dinilai tidak memanusiakan pasien yang membutuhkan perawatan. Selaion
kecewa karena tak ada dokter yang menanganinya, juga kecewa dengan kebersihan
dan sanitasi ruma sakit tipe c tersebut yang dinilai tidak layak disebut rumah
sakit. “Kamarnya sudah jorok, penuh sarang laba-laba dan air tak ada. Ini rumah
sakit apa pos ronda,”ujar Risman salah satu keluarga pasien yang sempat
mengamuk dan mengeluarkan paksa keluarganya. (Mandar, 29/03/2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar