Jumat, 29 Maret 2013

Dokter libur Panjang, Pasien bersalin di Polewali Terlantar



Lantaran dokter dan petugas kesehatan rame-rame libur panjang, sejumlah pasien bersalin di rumah sakit Polewali mandar Sulawesi barat terlantar. Sejumlah ibu yang mengalami pecah ketuban dan harus menjalani operasi Caesar bingung karena tak tahu bagaimana menyelamatkan ibu dan bayinya dari kematian. Sejumlah pasien terpaksa memilih melarikan keluarganya ke rumah sakit lain agar ibunya bisa melahirkan dan bayinya selamat.
Fadilah, pasien asal desa Bonne-bonne kecamatan Mpilli Polewali mandar yang dilarikan keluarganya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Polewali mandar petang kemarin kecewa berat dnegan pelayanan rumah sakit pemerintah yang dinilai sanagat buruk dan tak memperhitungkan keselamatn pasien yang membutuhkan penanganan serius.. Meski kelengkapan surat-surat jampersal termasuk uang jaminan dan kartu identitas telah dilengkapi dan diserahkan ke petugas rumah sakit sebagai jaminan namun Fadilah tak juga mendapat penagananan dokter.

Meski sudah pecah ketuban sejak kamis kemarin, namun hingga jumat siang tadi tak juga menjalani operasi Caesar untuk menyelamatkan ibu dan bayinya. Kelauarga fadliah makin kecewa lantaran petugas kesehatandi rumah sakit baru menyampaikan kepada keluarganya jika dokter rumah sakit libur panjang dan baru bertugas kembali pada senin (31/3)pekan depan.

Rusdi, suami Fadilah mengaku kecewa berat mendengar penjelasan Kurniati, bidang rumah sakit RSUD POlewali mandar yang baru mengabarkan kepada kelaurganya jika sejak kemarin dokter rumah sakit libur panjang hingga istrinya tak bisa dioperasi Caesar. Menurut Kurniatidokter baru bertugas kembali Senin (31/3) pekan depan. “Seharusnya kan dari kemarin dia sampaikan ke fasien jika tak ada dokter, karena ini menyangkut nyawa istri dna anak saya yang harus segera mendapat penanganan dokter, baukan baru hari ini disampaikan,”ujar Rusdi mengau kecewa berat.

Demi menyelamatkan istri dan calon anaknya, Rusdi akhirnya menrujuk istrinya ke rumah sakit di kabuoaten majene, beruntung dokter anak yang menagnai persaalinan di rumah sakit tersebut tidak libur panjang hingga istrinya bisa dioperasi Caesar dnegna selamat. “Bayangkan seleuruh persayaratan jampersal sudah saya lengkapi termasuk uang jaminan dan surat identitas yang diminta rumah sakit sudah saya serahkan, tapi esok hari saat korban kritis petugas rumah sakit dnegan eneteng dan tanpa rasa bersalah menyebut dokter tak ada karena libnur,”ujar Rusdi kecewa.

Sehari sebelumnya, seorang keluarga pasien kecelakana lalulintas yang masuk ke ruang perawatan tiga RSUP POlewali mandar mengamuk dan memilih meniggalkan rumah sakit lantaran kecewa dengan pelayanan rumah sakit yang dinilai tidak memanusiakan pasien yang membutuhkan perawatan. Selaion kecewa karena tak ada dokter yang menanganinya, juga kecewa dengan kebersihan dan sanitasi ruma sakit tipe c tersebut yang dinilai tidak layak disebut rumah sakit. “Kamarnya sudah jorok, penuh sarang laba-laba dan air tak ada. Ini rumah sakit apa pos ronda,”ujar Risman salah satu keluarga pasien yang sempat mengamuk dan mengeluarkan paksa keluarganya. (Mandar, 29/03/2013)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar