Dipasung. Diduga karena terlibat konplik rumah tangga yang tak kunjung selesai diselesaikan hingga sang suami tega menceraikannya, seorang wanita di Polewali mandar Sulawesi barat mengalami stress berat hingga Dipasung di sebuah rumah kosong. Keluarga beralasan terpaksa merantai salah satu kaki ibu dua anak ini lantaran kerap mengamuk dan melempari warga hingga membahayakan keselamatan orang lain.
Jami, ibu dua anak ini menjalani hari-harinya di pasungan.
Salah satu kakinya dirantai dengan besi di sebuah tiang rumah kosong. Tak ada
perabotan apa pun. Jaringan listrik di rumah
ini sudah lama diputus karena dikhawatirkan akan membahayakan korban
sendiri jika mengutak atik jaringan kabel. Rumah kosong yang tak diurus ini hamper
semua tangga dan dinding-dindingnya terjatuh dan lapuk dimakan usia.
Keluarga Jami beralasan terpaksa memasung korban lanteran kerap
mengamuk dan melempari rumah warga hingga membahayakan keselamatan warga. Jami
yang kerap bertelanjang dada jika penyakitnya kambuh ini kembali dipasung
keluarganya setahun lalu. Jami ketahuan mengamuk dan menyerang warga termasuk menangkap
ayam-ayam milik tetangga kemudian dijual ke pasar.
Setahun yang lalu pemerintah melalui dinas kesehatan
Polewali mandar pernah membawa Jami ke ruamh sakit Dadi Makassar hingga sempat
sembuh beberapa saat. Namun penyakit stress berat Jami kembali kambuh hingga
kini. Minimnya penanganan khusus yang dilakukan pihak keluarga pasca menjalani
perawatan di rumah sakit jia hingga sempat sembuh, diduga menjadi pemicu penyakit
stress berat jami kambuh lagi.
Hamzah, salah satu keluarga korban mengatakan Jami terpaksa
dipasung lantaran tidak hanya membuat repot pihak keluarga karena kerap
mengamuk dan merusak barang apa saja di sekitranya, tapi kelakuan Jami yang
kerap menyerang warga jika penyakitnya kambuh dikhawatirkan bisa membahayakan
keselamatan orang lain. “Daripada mengamuk dan membahayakan keselamtan diri dan
orang lain, terpaksa kita pasung,”ujar hamzah.
Sejumlah warga yang tinggal tak jauh dari rumah tempat Jami
di pasung menyebutkan, Jami kerap berteriak-teriak histeris tengah malam
termasuk bertelanjang dada. Meski pihak keluarga kerap mmeberinya pakaian apa
saja seperti baju dan sarung, namun jami kerap merobek dan membuang pakaian
pemberian warga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar