Jumat, 07 September 2012

Berwisata Sambil Belajar Sandeq Langsung dari Desa Sandeq


Sandeq. Perahu layar sandeq yang terkenal unggul dan sudah menjelajahi belahan dunia seperti Prancis, Jepang, Malaysia vietnam dan Pilipina ternyata menarik minat dan rasa ingin tahu puluhan siswa di Polewali mandar, Sulawesi barat. Untuk mengetahui asal usul karya kebudayaan suku mandar yang sudah menjadi kebanggan nasional bahkan dunia tersebut, para siswa berwisata sambil belajar tentang Perahu sandeq langsung dari desa sandeq, di Polewali Mandar. Para siswa bangga dan senang karena bisa bertanya langsung dari sejumlah praktisi dan pemerhati sandeq.

Meski hanya duduk beralas daun kelapa yang telah dianyam, puluhan siswa SD ini tampak antusias mempelajari dan mengenali bagian-demi bagian dari konstruksi perahu layar sandeq langsung dari desa sandek di kecamatan Polewali, kabupaten Polewali mandar, Jumat (07/09) hari ini. Perahu layar Sandeq sebagai karya kebudayaan suku mandar bahkan sudah terkenal di tinglat nasional bahkan dunia. Awal Juli 1012 lalu bahkan tiga perahu sandeq asal Polewali Mandar, bersama 12 awaknya mewakili Indonesia di festival maritim internasional di prancis.

Meski mereka hanya belajar dan berkenalan lebih dari dua jam di desa sandeq, para siswa dengan cepat bisa menghafal bagian demi bagain dari perahu sandeq, termasuk tata cara berlayar dan mengarungi samudra lautan menggunakan perahu sandeq. Lihat saja antusias para siswa memperhatikan instuktur memberi pejelasan fungsi dan bagian-bagian dari perahu sandeg.

Usai belaqjar santai sambil berekreasi ke desa sandeq, para siswa ini pulang bukan membawa oleh-oleh berupa barang atau souvenir, melainkan membawa pengetahun tentang sandeq.

Erika, salah satu siswi yang ikut berwisata sambil belajar di desa Sandeq mengaku senang dan bisa belajar banyak tentang filosopi dan tata cara membuat sandeq termasuk mengenali fungsi dari masing-masing bagian perahu sandeq. “Saya bisa langsung tahu karena bisa melihat langsung miniatur sandeq seperti aslinya,”ujar Erika sambil menyebut bagian-demi bagian dari perahu sandeq yang baru saja dikenalnya.

Meski orang tua Erika adalah warga suku Mandar yang sudah puluhan tahun bermukim di Polewali mandar, namun Erika mengaku baru mengenal sandeq lebih dekat setelah berwisata ke desa sandeq. Selama ini warga polewali termasuk anak-anak mengenal Sandeq saat ada festival sandeq digelar untuk memeriahkan sebuah kegiatan, namun kali ini anak-anak yang berwisata langsung ke desa sandeq bisa mengenali karya kebudayaan leluhur mereka dari dekat.

Para siswa yang belajar sambil berwisata makin senang lantaran saat pulang mereka mendapat oleh-oleh miniatur sandeq yang diberikan secara gratis oleh sejumlah nelayan dan aktifis pencinta sandeq di desa sandeq.

Ridwan Alimuddin, salah satu penghuni desa Sandeq mengaku bangga mendapat kunjungan siswa dari berbagai sekolah yang berwisata ke desa sandeq. Meski tak mendapat upah apa pun dari jerih payahnya menjelaskan sejarah dan filosopi sandeq yang telah menjadi karya kebudayaan suku mandar yang dikenal hingga ke dunia internasional, namun Ridwan dengan bersemangat menjelaskan bagian-bagian dari perahu sandeg kepada para siswa atau siapa pun yang datang..

Ridwan Alimjuddin mengaku bangga dan gembira menyambut antusias para siswa belajar tentang karya kebuadayaan leluhur merekan yang kini semakin terlupakan oleh generasi berikutnya. “Semangat ingin tahu para siswa terhadap setiap karya kebudayaan leluhur mereka patut diapresiasi. Sandeq sebagai karya kebudayaan warga pesisir saya kira sarat pesan, makna dan kandungan filisopi hidup bernegara. Bagaimana para leluhur tanah mandar mengarungi lautan dan dunia hanya dengan sandeq tanpa mesin patut menjadi kebanggaan generasi kita,”ujar Ridwan memberi semangat para siswa yang tengah seius memperhatikan instruktur memberi penjelasan.

Dengan suasana santai para siswa tampak asyik dan larut dalam suasna belajar  layaknya di rumah mereka snediri. Para siswa pun tampak tidak canggung dan malu-malu bertanya apa saja tentang asal usul perahu sandeq



Tidak ada komentar:

Posting Komentar