Minggu, 17 Juni 2012

2 Siswi Korban Perkosaan Tinggalkan Kampung Halaman


Diduga tak kuat menahan gunjingan para tetangga dan warga kampung, dua siswi berprestasi di kecamatan Duampanua pinrang, Sulawesi selatan yang diduga jadi korban perkosaan oleh kepala sekolahnya sendiri, memilih meninggalkan kampung halamannya. Korban  diduga takut dan taruma paska kejadian. Orang tua bingung mencari lantaran korban meninggalkan rumah subuh hari, tanpa sepengetahuan keluarga. Sementara puluhan keluarga korban yang emosi menanggapi pengaduan kedua korban langsung mendatangi rumah sang kepala sekolah, namun mereka kecewa karena tak menemukan pelaku yang diduga sudah meninggalkan rumahnya sebelum warga datang.


Melati, salah satu korban yang berhasil ditemui SCTV lewat perantaran warga ini mengaku kini meilih menyendiri pasca kejadian agar bisa tenang. Melati diduga trauma mendapat perlakuan tak senonoh oleh guru yang juga tokoh yang dikaguminya sendiri.

Seperti pengakuan Melati, dirinya megalami perbuatan tak senonoh oleh pelaku saat meminta tandatangan pelaku yang juga kepala sekolahnya seniri. Tiba-tiba saja Muhammad Aras minta salah satu tangan korban. Melati yang tak menaruh curiga denegan pelaku langsung menjolorkan tangannya. Korban tak menyangka tiba-tiba ditarik dan terjatuh di pangkuan pelaku. Saat pelaku memelut erat korban itulah mulai melakukan tindakan tak senonoh.
 “saya dipeluk dengan sekuat tenaga hingga sulit melepaskan diri,,”ujar Melati

Melati mengaku baru tahu jika ada sejumlah teman lain diduga mengalami perlakuan tak senonoh setelah melati curhat ke sejumlah teman-temannya. Belakangan Mawar juga yang terkenal sebagai siswi pendiam di sekolahnya ini jadi korban. Mawar diduga mengalami perlakuan lebih parah hingga shock dan taruma pasca kejadian.

Hamida, ibu kandung Mawar (samaran) korban perkosaan lainnya yang mengadu ke kantor Polsek setempat mengaku sangat menyesalkan kejadian yang justru diduga dilakukan oleh gurunya sendiri. Hamida seolah tak percaya anaknya Mawar tiba-tiba membuat pengakuan mengejutkan. Setelah mengurung diri di kamar dua hari pasca kejadian Rabu (13/6) lalu di sekolahnya, Mawar menutur kepada kedua orang tua dan neneknya jika dirinya telah jadi korban perkosaan oleh Muhammad Aras yang tak lain adalah kepala sekolah korban sendiri.

Hamida kini tak hanya gundah memikirkan nasib dan masa depan anaknya yang diduga jadi korban perkosaan oleh orang yang selama ini dipercaya sebagai guru dan keluarganya sendiri. Hamida makin bingung lantaran Mawar yang baru saja tamat SMP di kecamatan Duampanua pinrang ini menghilang entah kemana. Korban mengaku kepada keluarga terpaksa meninggalkan rumah dan keluarganya lantaran trauma dan takut.

Keberatan dengan ulang sang kepala sekolah yang dinilai sebagai tindakan senonoh yang tak sepantasnya dilakukan kepala sekolah kepada siswinya. Hamida dan suaminya langsung melaporkan kasus ini ke polsek setempat.

Haamida kesulitan melakukan visum et revertum untuk membuktikan adanya kekerasan seksual yang dialami putrinya lantaran belum sempat ke dokter, Mawar tiba-tiba kabur dari rumahnya. “:Kita bingung pak Mawar kabur dari rumah pagi tadi tanpa spengetahuan keluarga. Mawar mengaku kepada keluarga meniggalkan kampung halaman ke tempat lain karena ingin mencari keterangan,:ujar Hamida menturkan pengakuan anaknya via ponsel.

Puluhan keluarga korban yang tak terima pengakuan korban semalam langsung mendatangi rumah korban di kecamatan Ldembang. Sayangnya keluarga korban tak menemukan Muhammad Aras, sang kepala sekolah yang diduga telah melakuakn pernutan tak senonoh. Aras sendiri diduga telah meniggalkan rumahnya bersama istri dan anak-anaknya sebelum warga mendatangi rumahnya.

Kasus ini kini sedang ditangani petugas Polsek Duampanua Pinrang. Meski keluarga korban mengaku memilih melunak lantaran mendapat jaminan petugas akan menangani kasus ini, namun mereka menyatakan akan bertindak sendiri jika polisi salah atau tak serius menangani kasus ini.

Kapolres Duampanua, AKP Abd kadir menyatakan pelaku Muh Aras yang sebelumnya tidak berada di rumahnya saat dicari warga dan Polisi kini sudah diamankan Polisi di Mapolres Pinrang untuk menjalani pemeriksaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar