Sabtu, 21 April 2012

Bermigrasi ke Kota, Kawanan Sapi Macetkan Jalur Trans Sulawesi


Tak hanya penduduk desa yang bermigrasi ke ibu kota untuk mencari pekerjaan dan penghidupan yang layak. Kawanan sapi di Polewali mandar, Sulawesi barat yang kesulitan mencari makan kini merambah hingga masuk ke kawasan kota polewali mandar. Kawanan sapi yang memotong dan menyebarng jalan di sembarang tempat, cukup merepotkan para penggunan jalan. Akibatnya arus lalu lintas di jalur padat lintas barat sulawesi ini macet total karena perjalanan mereka dihambat oleh serbuan kawanan sapi yang memotong jalan secara serampangan.

Kawanan sapi yang memotong jalan secara serampanagan di tengah kepadatan arus kendaraan di jalur trans sulawesi, tepatnya di sepanjang jalan Andi Depu tak jauh dari kantor Samsat dan kantor Dinas sosial Polewali mandar ini cukup merepotkan para pengendara yang melintas.

Lihat saja kawanan sapi yang sedang mencari makan ke berbagai tempat ini bermigrasi secara bergerombol masuk ke kawasan kota polewali mabdar. Deretan panjang kendaraan yang padat tiba-tiba dipotong saat kawanan sapi-sapi ini memotong dan menyeberang jalan.

Sejumlah pengendara terkejut dan terpaksa mengrem mendadak kendaraannya karena kawanan sapi ini tiba-tiba memotong jalan di depannya. Gerombolan sapi yang memotong jalan di sepanjang jalur ini tentu saja membuat arus lalu lintas yang padat menjadi macet. “Saya terpaksa menepi karena takut kendaraan saya dilabrak kawanan sapi yang terjebak di tengah kemacetan,”ujar Ramli, pengendara motor yang ikut terjebak kemacetan.



Kawanan sapi yang dilepas bebas oleh pemiliknya di berbagai tempat ini tidak hanya menghambat arus lalu lintas, namun juga bisa membahayakan para pengguna jalan. Maklum binatang yang tidak berakal dan tidak mengerti aturan undang-undang dan hak-hak orang lain ini bisa menyeberang dan memotong jalan kapan saja tanpa memberi aba-aba kepada para pengguna jalan. “Seharusnya sapi-sapi yang tidak bersalah ini jangan dilepas bebas ke mana-mana hingga mengganggu pengguna jalan,”ujar sopir angkot jurusan Polewali-Wonomulyo ini.

Meski kawanan sapi yang bermigrasi ke sejumlah tempat mencari makan termasuk ke kawasan kota polewali dikeluhkan warga karena diangap bisa membahayakan pengguna jalan, hingga kini belum ada upaya kongkrit pemerintah menertibkan pemilik sapih agar mengontrol ternak mereka, karena mengganggu dan membahayakan pengguna jalan.

Di jaman pemerintahan mantan bupati mengga, binatan seperti sapi dan kambing yang berkeliaran di kampung-kampung atau kota dan jalan raya yang mengganggu warga dan para pengguna jalan langsung ditangkap petugas dan pemiliknya dikenai denda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar