Minggu, 11 Desember 2011

Bocah Tak Berdaya Digerogoti Tumor Ganas



Tumor Ganas. Lantaran tak mampu berobat ke rumah sakit atau ke dokter ahli, sebuah keluarga miskin di Polewali Mandar, Sulawesi barat, memilih membiarkan anaknya hidup digerogoti tumor ganas sejak lahir. Tumor yang semula ukurannya hanya sebesar biji kelereng di dahi sang bocah kini terus membesar dan menutupi seluruh wajahnya. Sang bocah kini kesulitan melihat dan mendapat asupan makanan karena wajah dan hidungnya mulai tertutup tumor ganas.
Reski Ramadhan (13 bulan) bocah asal desa Bala, kecamatan Balanipa Polewali Mandar yang terserang tumor ganas sejak lahir ini hanya bisa meringis kesakitan di pangkuan ibunya. Meski umurnya sudah lebih dari setahun, namun jangnakan bisa duduk dan bermain-main seperti anak-anak seusianya, bagun tidur saja tak mampu dilakukan Reski.

Anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan Ali-Jumiati ini diketahui terserang tumor ganas sejak lahir. Reski memang lahir di Kalimantan timur saat kedua orang tuanya merantau untuk mencari nafkah. Reski memang pernah diperiksakan ke rumah sakit di Kalimantan saat gejala tumor terlihat di wajahnya. Sang dokter meminta Jumiati dan Ali agar anaknya menjalani operasi untuk mengangkat tumor di dahinya.

Namun karena alasan biaya operasi yang mahal hingga jutaan rupiah dan taruma dengan kematian dua anaknya yang masuk rumah sakit. Ali dan Jumiati terpaksa menunda-nunda membawa anaknya ke rumah sakit atau dokter ahli untuk menjalani operasi.





Semula tumor ganas di wajah Reski hanya sebesar biji kelereng, namun seiring bertambah umur, tumor ganas yang menggerogoti tubuhnya terus bertambah besar hingga kini nyaris menutupi wajah dan mulutnya. Sejak sang bocah berumur tujuh bulan, Tumor ganas di wajah Reski tampak makin membesar. “Dulu pernah diperiksa ke rumah sakit dan dokternya minta dioperasi, tapi karena keterbatasan biaya terpaksa tumor di wajah reski terus membesar,”ujar Jumiati.

Pendapatan Ali, orang tua Reski sebagai buruh pabrik di Kalimantan, jauh dari cukup untuk membiayai oeprasi anaknya. Berbagai upaya memang telah dilakukan Jumiati dan Ali agar anaknya bisa sembuh. Jumiati bahkan beberapa kali membawa anaknya ke dukun kampong yang diyakini bisa menyembuhkan anaknya, namun sederet dukun yang didatangi tidak membuat tumor di wajah reski hilang namun malah bertambah besar seperti saat ini.

Karena tumor diwajah reski makin mengganas, Ali dan Jumiati memilih memulangkan anaknya ke kampung halamannya di desa Bala, kecamatan Balanipa Polewali mandar.

Jumiati makin mencemaskan kondisi keselamatan anaknya lantaran tujuh bulan terakhir tinggal di kampung halamannya, tumor ganas terus mengeorogoti anaknya. Reski yang semula lahir normal dengan berat badan tiga kilogram, kondisi piskiknya kini makin menurun drastis. Reski yang lahir semula tampak montok, namun karena terus digerogoti tumor, badan Reski kini tinggal tulang berbalut kulit.

Jumiati makin cemas, karena Reski makin malas menyusui, sementara kondisi pisiknya terus melemah.
Meski sudah tujuh bulan tinggal di kampung halamannya, Reski luput dari pantauan petugas kesehatan setempat.  

Rezki Ramadhani seharusnya mendapatkan perlindungan dan pelayanan kesehatan yang memadai dari negara. Hidup Membiarkan bocah miskin seperti Reski terus digerogoti tumor ganas adalah tindakan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan negara atas dimana para pejabatnya lalai memberi pelayanan kesehatan yang menjadi hak dasar bagi setiap warag negara tak terkecua.i bagi warga miskin seperti Resky.

Bukankah undang-undang telah menjamin hak bagi setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai. Bocah seperti Resky ini harus berjuang seorang diri menghadapi tumor ganas yang meggerogoti tubuhnya. Mengabaikan pelayanan kesehatan terhadap bocah seperti Resky adalah sebuah pelanggaran "Hak Asai Manusia" yang dilakukan aparat negara.

Jumiati menaruh haarapan besar agar kelak ada dermawan yang bersimpati membantu Reski anaknya, agar tumor ganas di wajahnya bisa diangkat dan anaknya bisa sembuh. “Beginimi konndisinya pak, saya hanya berharap ada dermawan yang bermurah hati bisa meringankan agar Reski bisa menjalani operasi pengangkatan tumor di wajahnya,”ujar Jumiati. (Posted : Edy Junaedi)
Kompetisi Hamblogger

1 komentar:

  1. Kami dari panitian kompetisi IHRBA
    tulisan ini sudah masuk dalam sistem kami, tapi belum dapat kami setujui karena belum sesuai dengan persyaratan teknis.

    Silahkan sesuaikan dengan persyaratan teknis di http://hamblogger.org/peraturan-dan-ketentuan/

    BalasHapus