Kamis, 03 November 2011

Menyulap Ban Bekas jadi Aneka Meubel Cantik



Karyawan Poles Mengerjakan Pesanan Pelanggannya
Tahukah anda para pembaca? bahwa ban-ban bekas yang kerap hanya jadi penghuni tong sampah atau haya dibakar para mahasiswa saat unjuk rasa, ternyata punya nilai ekonomis tinggi. Ban bekas rupanya bisa sulap menjadi beragam produk mebel cantik dan unik seperti kursi dan meja. Selain empuk, mebel dari ban bekas ini dijamin tahan lama. 

Harganya pun relatif murah, cukup dengan menguras kocek Rp1,5 juta anda sudah bisa membawa pulang satu set kursi berupa satu meja dan empat kursi yang menarik. Uniknya kursi ini tak hanya cocok digunakan di ruang tamu, tapi juga di teras dan ruangan santai lainnya..

Beragam bentuk meja dan kursi-kursi cantik tak perlu menggunakan bahan mahal dna mewah. Ban-ban bekas pun bisa disulap jadi aneka meja dan kursi cantik yang cocok menghias ruangan anada. Kursi dan ankea meja dari ban bekas ini bahkan memiliki nilai artistik yang tinggi.

Poles, warga kampung Patoke, Kelurahan Sulewatang, Polewali mandar ini misalnya, semula hanya mencoba-coba memanfaatkan ban-bank bekas yang banyak dibuang warga di sepanjang jalan untuk dijadikan kursi santai di depan rumahnya. Belakangan ternayata produk kursi dari ban bekas buatan poles ternyata diminati banyak warga. Sejak itulah Poles teroebsesi untuk merintis usaha kursi mebel dari ban bekas, sebagai salah satu peluang usaha yang menjanjikan keuntungan.

Setelah setahun lebih usahanya ditekuni, Poles kini sudah punya pelanggan tak hanya di wilayah kabupaten polewali mandar, namun sudah menembus pasar hingga ke kabupaten lain seperti Majene, Mamuju, dan kabupaten Pinrang, Sulawesi selatan.

Tingginya apresiasi konsumen terhadap produk mebel karya Poles, menyebabkan bapak tiga anak ini kini kewalahan memenuhi permintaan pelangganya di berbagai daerah. Omset penjualannya perbulan bisa mencapai 80 set kursi per bulan, dengan harga bervariasi dari Rp 1,5 juta hingga rp 2,5 juta per set, tergantung bentuk, motif, dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Ban-ban bekas yang dibeli seharga Rp 3.000-Rp 15.000 per buah ini bisa disulap menjadi beragam kursi cantik yang memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Dengan modal Rp 400 ribu perset kursi, Poles bisa menyisipkan keuntungan Rp 500 ribu perset, termasuk menggaji karyawan yang semuanya anak-anak putus sekolah.

Untuk mengembangkan usahanya, Poles kini telah mempekerjakan sedikitnya enam tenaga kerja, belum termasuk anak dan istri yang kerap ikut membantu. Ke depan Poles akan mengembangkan motif-motip baru yang lebih cantik dan unik agar mebel dari ban bekas produksinya tetap diminati pelanggannya. “Dari belasan motif kursi dan meja cantik yang kita buat ternyata disambut positif para pelanggan. Saya kini tak hanya memasarkan di Polewali tapi juga di daerah kabupaten lain”ujar Poles.

Fasilitas angkutan dan modal usaha yang terbatas menjadi salah satu kendala  bagi Poles untuk mengembangkan usahanya. Untuk memperkenalkan meubel cantik hasil karyanya, Poles kesulitan kendaraan. Untuk menunjang aktifitas usahanya Poles hanya memiliki satu unit kendraan operasional, itu pun biasanya hanya digunakan untuk mengantar kursi-kursi pesanan pelanggannya.

Poles berharap kelak ada bank atau perusahaan yang berminat membantu mengembangkan usahanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar