Karyawan Poles Mengerjakan Pesanan Pelanggannya |
Tahukah anda para pembaca? bahwa
ban-ban bekas yang kerap hanya jadi penghuni tong sampah atau haya dibakar para
mahasiswa saat unjuk rasa, ternyata punya nilai ekonomis tinggi. Ban bekas
rupanya bisa sulap menjadi beragam produk mebel cantik dan unik seperti kursi
dan meja. Selain empuk, mebel dari ban bekas ini dijamin tahan lama.
Harganya pun relatif murah, cukup dengan menguras kocek Rp1,5 juta anda sudah bisa membawa pulang satu set kursi berupa satu meja dan empat kursi yang menarik. Uniknya kursi ini tak hanya cocok digunakan di ruang tamu, tapi juga di teras dan ruangan santai lainnya..
Harganya pun relatif murah, cukup dengan menguras kocek Rp1,5 juta anda sudah bisa membawa pulang satu set kursi berupa satu meja dan empat kursi yang menarik. Uniknya kursi ini tak hanya cocok digunakan di ruang tamu, tapi juga di teras dan ruangan santai lainnya..
Beragam bentuk meja dan kursi-kursi cantik tak perlu menggunakan bahan mahal dna mewah. Ban-ban bekas pun bisa disulap jadi aneka meja dan kursi cantik yang cocok menghias ruangan anada. Kursi dan ankea meja dari ban bekas ini bahkan memiliki nilai artistik yang tinggi.
Poles, warga kampung Patoke, Kelurahan Sulewatang,
Polewali mandar ini misalnya, semula hanya mencoba-coba memanfaatkan ban-bank
bekas yang banyak dibuang warga di sepanjang jalan untuk dijadikan kursi santai
di depan rumahnya. Belakangan ternayata produk kursi dari ban bekas buatan
poles ternyata diminati banyak warga. Sejak itulah Poles teroebsesi untuk
merintis usaha kursi mebel dari ban bekas, sebagai salah satu peluang usaha
yang menjanjikan keuntungan.
Tingginya apresiasi konsumen terhadap produk mebel karya
Poles, menyebabkan bapak tiga anak ini kini kewalahan memenuhi permintaan
pelangganya di berbagai daerah. Omset penjualannya perbulan bisa mencapai 80
set kursi per bulan, dengan harga bervariasi dari Rp 1,5 juta hingga rp 2,5
juta per set, tergantung bentuk, motif, dan tingkat kesulitan pembuatannya.
Ban-ban bekas yang dibeli seharga Rp 3.000-Rp 15.000 per
buah ini bisa disulap menjadi beragam kursi cantik yang memiliki nilai ekonomis
yang lumayan tinggi. Dengan modal Rp 400 ribu perset kursi, Poles bisa
menyisipkan keuntungan Rp 500 ribu perset, termasuk menggaji karyawan yang
semuanya anak-anak putus sekolah.
Fasilitas angkutan
dan modal usaha yang terbatas menjadi salah satu kendala bagi Poles untuk mengembangkan usahanya.
Untuk memperkenalkan meubel cantik hasil karyanya, Poles kesulitan kendaraan.
Untuk menunjang aktifitas usahanya Poles hanya memiliki satu unit kendraan operasional,
itu pun biasanya hanya digunakan untuk mengantar kursi-kursi pesanan
pelanggannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar