Kontes Manuk Ro'de Jadi Hobby baru Warga Mamasa

Kontes manuk rodde atau kontes ayam ketawa yang kini populer di tengah masyarakat Sylawesi selatan dan Sulawesi barat, kini jadi hobby baru warga Mamasa. Kontes manuk rode dipercaya mampu menekan kasus perjudian sabung ayam yang marak di daerah ini. Jika sebelumnya petugas kepolisian sibuk menggerebek markas judi sabung ayam di berbagai lokasi, Namun sejak tiga bulan terakhr nyaris tak ada penggerebekan. Diduga penggemar sabung ayam kini beralih menggemari kontes manuk rode yang biasanya digelar secara terbuka. Jika ayam aduan diberi taji atau senjata tajam dan ayamnya diadu sampai mati atau kalah, kontes manuk rodde jauh dari kesan kekerasan. Pemenangnya justru ditentukan oleh keindahan suara dan lamanya ayam ketawa, tanpa melukai ayam aduannya. .

Manuk rodde atau ayam ketawa, ternyata tidak hanya dikenal dan digemari masyarakat suku bugis, di Sulawesi selatan. Di kabupaten mamasa, Sulawesi barat, warga pun mulai menggemari kontes ini. Tak heran jika banyaknya penggemar manuk rodde atau ayam yang pandai ketawa mulai dilirik warga sebagai potensi usaha yang menjanjikan keuntungan ekonomi yang menggiurkan. Warga mamasa bahkan rela merogoh kocek hingga jutaan rupiah untuk mendatangkan ayam ketawa dari sejumlah wilayah di sulawesi selatan demi memuaskan hobbi baru mereka.

Lihatlan antusias warga Mamasa mengikuti kontes ayam ketawa atau yang lebih dikenal kontes manuk rode ini. Meski jadwal kontes baru dimulai pukul 16.00 wita, namun tak sedikit peserta dari luar daerah seperti Polewali dan Pinrang sudah berada di lokasi kontes di lapangan sepak bola, kecamatan Mamasa, sejak pagi.

Dalam kontes ini ratusan ayam terlatih unjuk kebolehan menjadi yang terbaik. Ayam diletakkan diatas tiang kayu yang telah disediakan panitia. Kemudian ayam jago diminta unjuk kebolehan bersuara merdu dan tertawa terbahak-bahak mengikuti perintah tuannya.

Memiliki suara merdu dan tertawa paling lama adalah salah satu kriteria penilaian juri. Banyaknya peserta yang datang dari luar daerah seperti kabupaten Polewali mandar, Sidrap, Pinrang, dan Kotamadya Pare-pare membuat kontes ayam ketawa ini digelar hingga malam hari. Ratusan warga pun memadati lokasi kontes, hanya untuk menyaksikan meriahkan kontes manuk rode, unjuk kebolehan tertawa terbahak-bahak.

Bagi peserta kontes yang dinyatakan menang berhak mendapatkan hadiah berupa TV, Kulkas, Radio dan barang elektronik lainnya.

Sejumlah peserta kontes bahkan rela merogoh keceknya hingga jutaan rupiah untuk membeli manuk rodde atau ayam ketawa dari luar daerah mamasa. Harga manuk rodde di Mamasa saat ini dijual bervariasi Rp 3 juta hingga Rp 8 juta perekor. Ayam yang sudah bebgerpa kali memenangkan kontes biasanya harganya lebih mahal. “Ayam yang ketawanya terpanjang dan sudah bebrapa kali juara kontes harganya bisa berjuta-juta “ujar Irfan.

Tingginya minat warga terhadap ayam terlatih seperti manuk rodde ternyata mulai dilirik wara sebagai salah satu sektor usaha yang menjanjikan keuntungan. Maklum memelihara manuk rodde yang mahir dan terlatih mengikuti perintah tuannya tidaklah sulit. Cukup diberi makan beras ketan, dan gula merah, plus vitamin agar ayam tahan terhadap penyakit. Selain itu anda harus bersabar  melatih ayam jagoannya sejak kecil agar bisa mahir mengikuti perintah pemiliknya, sebelum ikut bertanding.

Yang menarik, sejak warga mamasa mengenal manuk rodde atau ayam ketawa sebagai hobbi barunya,  kasus perjudian sabung ayam yang pernah marak di wilayah ini diketahuimenurun cukup drastic. Jika sebelumnya petugas kepolisian hampir tiap hari menmggelandang pelaku judi sabung ayam, kini tak ada lagi penggerebekan markas sabung ayam illegal.

Kontes ayam rodde ini sendiri diharapakn bisa menjadi ajang  penyaluran hobby bagi pencinta ayam jantan, agar mereka tidak terlibat judi sabung ayam.