Rabu, 12 Maret 2014

Hut Mamasa Gubernur Dihadang Massa


Puluhan warga dan pemuda mamasa yang menamakan diri masyarakat peduli keterisolasian Mamasa (Maketmas) menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu badara sumarorong saat upacara peringatan HUR Mamasa ke – 11 dan peresmnian bandara sultan hasanuddin mini berlangsung, Selasa (11/3/2014). Mereka bermaksud menghadang rombongan gubernur sulbar anwar adnan saleh agar bisa berdialog langsung, namun mereka tak diperkenankan petugas. Insiden keributan sempat terjadi lantaran aksi mereka dinilai mengganggu hingga bentrokan kecil sempat terjadi, sejumlan mahasiswa terluka karena terkena poporan senjata petugas yang berusaha menghentikan aksi massa.

Puncak peringatan hut kabupaten mamasa ke – 12 di bandara sultan hasanuddin mini di kecamatan sumarorong mamasa sulawesi barat, Selasa (11/3/2014) kemarin, diwarnai aksi bentrokan antar polisi dan pengunjuk rasa yang mengatasnamakan diri masyarakat peduli keterisolasian Mamasa (Maketmas).

Para pengunuk rasa yang menggelar orasi di depan pintu gerabng bandara rencananya akan menghadang rombongan gunbernur Sulbar Anwar Adnan Saleh yang menghadiri upacara puncak peringatan hut mamasa dan persmian bandara perintis sultan hasanuddin mini di sumarorong.

Sayangnya massa yang belum sempat berdalog dengan gunernur untuk menyampaikan aspirasi mereka keburu dibubarkan petugas karena aksi mereka dinilai mengganggu jalanya acara peresmian. Sejumlah pemuda terluka di bagian kepala lantaranterkena poporan senjata petugas saat membubarkan aksi massa.

Para pengunjuk rasa ini sedianya akan meyampaikan protes pembangunan bandara sumarorong yang dinilai bukan skala priorias untuk meningkatakan perekonomian warga, semenatar akses jalan darat yang hancur yang menjadi sarana transfortasi utama warga untuk menjual hasil bumi mereka ke luar daerah hingga kini kondisinya masih hancur hingga menambah biaya dan beban hidup warga setempat.

Untuk meradam aksi massa, unsur muspida kabupaten mamasa langsung turun tangan menemui para pengunjuk rasa. Massa smepat mengkritik keras langkah pemngamana polisi yang dinilai tidak propesional dna tidak memahami hukum. Alasnanya para mahasiswa tidak elakukan tindakan anarkis apa pun tiba-tiba dibubarkan. Mereka juga menyesalkan sikap polisi yang melakukan tindakan penganiayaan terhadap sejumlah pengunjuk rasa yang tidak melakukan perlawnana apa pun.

“Tidak ada pemukulan pengunjuk ras ayang terjadi adalah pelemparan yang dilakukan oleh pengunjuuk rasa sendiri hingga mengenai kawannya sendiri. Mereka dibubarkan karena menyalahi perjanjian dan mereka mendobrak brikade pengaman petugas untuk masuk ke lokasi acara makanya polisi bertindak,”jar Kapolres mamasa AKBP Yopie

Meski diwarnai aksi unjuk rasa warga dan pemuda tidak mengganggu jalanya rangkaian acara puncak peringatan hut ke 12 mamasa dan peresmian bandara sultan hasanuddin mini di kecamatan sumarorong.

Persmian ini sendiri dihadiri wamenhub bambang susantono dan rombngan. Gubernur dan anggota dprd sulbat, serta unsur pejabat muspida kabupaten mamasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar