Rabu, 19 Februari 2014

Tradisi Mappasitandu Tedong, Ajang Silaturrahmi yang Mendebarkan


Mappasitandu tedong atau tradisi adu kerbau terlatih tidak hanya menjadi tradisi turun temurun yang tetap lestari di mamasa sulawesi barat hingga kini. Adu kerbau yang selalu berlangsung seru dan mendebarkan ini juga menjadi ajang silaturrahmi antar rumpun di mamasa. Warga mamasa di perantauan kerap memilih momentum ini untuk pulang kampung bersama hanya untuk menyaksikan tradisi adu kerbau yang selalu berlangsung meriah.


Puluhan ekor kerbau atau tedong terlatih adu kuatan pisik di medan berlumpur dan berair ini menjadi tontonan yang menghibur sekaligus mendebarkan para penonton. Bagimana tidak kerbau-kerbau jagoan dari berbagai desa di mamasa ini tidak hanya terlibat adu keuatan di medan berlumpur dan terjal tapi juga di tengah danau.

Lihat saja sejumlah kerbau yang diadu warga ini, Kerbau terlatih bernilai hingga lebih dari 0,5 milyar ini adu kekuatan di lembah berlumpur hingga di danau berair.
Kerbau-kerbau ini tahan diadu pemiliknya hingga berjam-jam. Bagi kerbau yang kalah biasanya diburu lawannya hingga lari ke tribun tempat penonton di sekeliling lembah.

Tak jarang tradisi mappasitandu tedong ini melukai penonton lantaran kerbau aduan yang kalah, kejar-kejaran hingga ke tengah kerumunan penonton di sekeliling lembah. Tak sedikit penonton diseruduk kerbau hingga terluka.

Tradisi mappasitandu tedong ini sendiri bukan hanya menjadi sarana hiburan ribuan bagi warga Mamasa. Tapi tradisi ini juga menjadi ajang silaturrahmi antar warga satu rumpun dan warga lainnya terutamayang tinggal bertahun-tahun di perantauan. Di tempat inilah berbagai rumpun keturunan yang bertama kali mendiami kabupaten mamasa hingga anak cucu mereka hari ini bertemua dan saling mengukuhkan ikatan kekerabatan diantara mereka.

Belakangan tradisi mappasitandu tedong tidak hanya bermakna ritual, namun sejumlah warga menjadi pesta tradisi warga mamasa ibni sebagaiajang judi jutaan rupiah.

Tradisi mappasitandu tedong yang biasanya digelar pada setiap upacara pesta kematian bagi warga keturunan bangsawan mamasa ini kini menjadi salah satu objek wisata budaya andalan mamasa. Tak heran jika tradisi mappasitandu tedong juga menjadi ajang tontonan wisatawan asing yang berkunjung ke kabupaten mamasa yang menjadi kawasan wista unggulan di sulawesi barat ini.

Meski tradisi adu kerbau ini tak menjanjikan hadiah istimewa namun bagi warga mamasa memiliki kerbau yang tangguh adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Pemilik kerbau menjadi populer dan terkenal lantaran kerap jadi ajang pembicaraan karena memiliki kerbau jagoan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar