Konplik Guru. Konplik internal kepala sekolah dan para guru SMA negeri 1 Wonomulyo, Polewali Mandar, Sulawesi barat, sejak sepekan terakhir membuat ratusan siswa yang tidak bersalah justru menjadi korban. Para siswa diduga digiring sejumlah guru terlibat konplik dengan cara menggelar aksi Mogok Belajar. Kepala sekolah SMA negeri 1 Wonomulyo, Muhammad Ruslan menuding otak dibalik aksi mogok para siswa adalah ulah sejumlah guru yang tidak senang terhadap dirinya. Kepala sekolah minta kepada para guru agar berhenti mengorbankan siswa dengan cara memprovokasi mereka untuk terlibat aksi mogok belajar, karena hal itu tidak mendidik.
Ratusan siswa sma
negeri 1 wonomulyo polewali mandar yang tidak belajar sejak sepekan terakhir, hingga hari ini terlihat
hanya keluyuran di halaman sekolah tanpa ada aktifitas belajar. Sebagian siswa lainnya
berupaya mengejar ketertinggalan mata pelajaran mereka dengan cara belajar di
luar ruangan. Sayangnya para guru menolak mengajar di halaman sekolah karena alasan
cuaca panas. Agar bisa belajar sejumlah siswa terpaksa mengajar rekannya
sendiri.
Puluhan guru di
sekolah ini memang tetap hadir setiap hari di sekolah meski mereka tak
menjalankan tugas mengajar seperti biasanya. Para guru beralasan tidak mengajar
karena siswa mereka mogok belajar dan menolak belajar sebelum tuntutan mereka
dipenuhi, Para siswa yang datang ke sekolah memilih berkeliaran di luar ruangan
sebelum akhirnya kembali ke rumah setelah bosan di sekolah karena tak ada
aktifitas belajar atau kegiatan kokurikuler.
Aksi mogok yang
kompak dilakukan para siswa mulai terpecah. Sebagain siswa mendukung aksi mogok
tatap diteruskan sesuai tuntutan mereka semula, semnetara sejumlah siswa lain
menilai aksi mogok para siswa telah merugikan siswa sendiri. “Yang pasti aksi
mogok belajar ini merugikan siswa karena mereka tak bisa belajar mengejar
ketertinggalan mata pelajaran,:ujar Henny, salah seorang siswa di sekolah ini.
Ridwan, guru di sma
negeri 1 wonomulyo ini memilih bersikap cuek dan tidak perduli seperti guru
lain di skeolahnya. Ridwan mengaku tidak mengajar lantarasiswanya menolak
belajar sebelum tuntutan mencopot kepala sekolah dipenuhi. “saya sih berharap
konplik ini cepat selesai agar proses belajar mengajar bisa berjalan normal
kembali,”ujar Ridwan.
Namun aksi mogok para
siswa ini dituding kepala sekolah SMA negeri 1 Wonomulyo, Muhammad Ruslan
diotaki sejumlah guru yang tidak menghendaki dirinya menjadi kepala sekolah
lagi. Menurut Ruslan aksi mogok belajar bukan murni keinginan siswa melainkan
diprovokasi sejumlah guru. Ruslan berharap para guru yang tidak senang terhadap
dirinya jangan ikut mengorbankan siswa karena hal itu tidak mendidik.
Menurut Ruslan
seharusnya masalah aksi mogok belajar sudah berhenti setelah pengawas sekolah
dan sekertaris dinas pendidikan memediasi pertemuan para guru, siswa dan
pengawas sekolah selasa kemarin, namun karena terus disusupi para guru aksi para
siswa hari tetap berlangsung. “kan semua sudah diklarifikasi oleh sekertaris
dinas dan pengawas sekolah dnegan para guru, jadi sudah tak ada masalah, tapi
karena para siswa terus diprovokasi dan dikorbankan makanya aksi terus
berlangsung,”ujar Ruslan.
Ruslan menyatakan
baru akan bersedia mundur dari kepala sekolah setelah mengkalrifikasi semua
tuduhan yang dialamtkan padanya, mulai dari soal pengelolaan dana yang tidak
transparan sampai sikap disiplin kepala sekolah yang dinilai berlebihan. “:Saya
berharap situasi segera redah dna saya bisa menggekar rapat dnegan para guru
untuk menjelaskan semuanya, setelah itu saya baru bersedia mundur,”tegas Ruslan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar