Rabu, 28 Desember 2011

Demi Memperbaiki Taraf Hidup, 4 TKW Nekat Jalan Pintas ke Saudi


TKW Ilegal Kekerasan demi kekerasan hingga hukuman gantung yang menimpa para TKI di berbagai negara tujuan tak menyurutkan niat warga mengadu nasib ke luar negeri. Meski dilakukan dengan cara illegal, empat dari delapan TKW asal desa Indomakombang, Polewali mandar ini misalnya nekad berangkat ke arab saudi meski tanpa mengantongi dokumen resmi. Iming-iming gaji besar dan tempat kerja yang bergengsi telah mengalahkan pertimbangan rasional dan kemungkinan resiko yang bakal menimpa para TKI. Minimnya sosialisasi dan birokrasi pengurusan dokumen TKI yang melelahkan menjadi alasan sebagian warga mencari jalan pintas.

Lima dari delapan calon TKI ilegal asal desa Indomakombong Polewali mandar yang menempuh  jalan pintas menjadi TKI ke arab saudi ini akhirnya digagalkan petugas dinas tenaga kerja bekerja sama dengan petugas polres setempat.

Kelima TKI yang mengaku akan bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Arab saudi ini nekad meninggalkan keluarga, suami dan anak-anak mereka meski tidak mengantongi selembar dokumen perjalan TKI secara resmi seperti passport dan visa. Hanya dengan modal selembar kartu keluarga dan surat izin dari suami dan kepala desa setempat keempatnya nekat meniggalkan keluarga ke Makassar, Jakarta sebelum diberangkatkan ke Arab Saudi. Keempat mengaku tidak tahun menahu dokumen resmi perjalana mereka, karena seluruhnya ditanggung perusahaan yang memberangkatkan mereka.

Semula mereka memilih bungkam saat ditanya petugas. Mobil penumpang yang membawa mereka dari Polewali ke Makassar diakui hanya ingin mengantar mereka ke rumah keluarganya di Makassar. Namun setelah diinterogasi mereka akhirnya mengaku jujur dan berterus terang, jika mereka akan berangkat ke Arab Saudi.

Risa (37) seorang TKI yang ditahan diantaranya adalah ibu rumah tangga beranak dua. Risa dan tiga rekannya ini hanya mengantongi selembar KTP dan surat izin dari suami dan  kepala desa setempat. Risa bersama temannya dijanjikan akan bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Arab Saudi, setelah mendapat restu suami dan kedua anaknya. Riza seperti tiga rekan lainnya mengaku menjadi TKI dengan harapan kelak bisa memperbaiki taraf hidup ekonomi keluarganya.

Minimnya sosialisasi dan birokrasi pengurusan dokumen resmi TKI menjadi alasan banyak warga memilih jalur pintas daripada berhadapan dengan birokrasi yang melelahkan.





Syafruddin, calo TKI di Polewali mandar ini mengaku keempat calon TKI yang ditahan petugas karena tidak memiliki dokumen resmi ini akan akan diterbangkan ke Jakarta. Rencananya mereka akan dijemput oleh Bahar pengurus PT Younmba, sal;ah satu perusahaan pengerah jasa tenaga TKI yang berkantor di jakarta pusat. Menurut Syarifuffin, dirinya hanya bertugas mengumpulkan calon TKI selanjutnya persyaaratan surat dan dokumen lain termasuk biaya keberangkatan mereka menjadi tanggungan PT Younmba. “Segala dokumen perjalan menjadi urusan kami, mereka hanya butuh izin keluarga,” ujar  Syarifuddin.

Kabid nakertras polman, Syahrullah Amri menyatakan animo masyarakat Polewali mennjadi TKI ke berbagai negara tujuan cukup tinggi termasuk ke arab Saudi. Hanya saja para TKI asal Polewali ini kebanyakan menempuh jalur tak resmi alias illegal. Mereka baru ketahuan petugas setelah mereka bermasalah di luar negeri. Selama setahun terakhir menurut Syahrullah penggagalan TKI llegal sudah yang kedua kalinya dilakukan petugas.

Karena tidak memiliki dokumen resmi perjalan sebagaimana calon TKI resmi lainnya, para calon TKI yang ditahan di kantor dinas tenaga kerja Polewali ini akhirnya digiring ke kantor Polres setempat untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kelimanya kini ditahan di mapolres Polewali untuk mengungkap jaringan sindikat pengerah TKI illegal yang kerap beroperasi di wilayah Polewali Mandar. (Posted : Edy Junaedi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar