Demi menyajikan musik sahur yang indah dan menghibur kepada khalayak, khususnya ummat islam yang tengah menjalankan puasa, sejumlah group musik sahur di berbagai kelurahan dan desa di Pinrang, Sulawesi selatan sudah mulai giat berlatih mempersiapkan diri, sejak sebulan terakhir. Mereka sengaja latihan lebih awal, selain berharap bisa menyuguhkan hiburan menarik kepada khalayak saat makan sahur, mereka juga mempersipakan diri secara maksimal untuk mengikuti berbagai event festival musik sahur yang digelar selama ramadhan.
Group musik
sahur “patroli” di kelurahan mamminasae, pinrang, sulawesi selatan ini sudah
sebulan terakhir giat berlatih. Group musik sahur yang beranggotakan para siswa
sd dan smp ini latihan bermain musik hanya mengandalkan insting bermusik.
Maklum personil musik sahur patroli ini tidak satupun lahir dari darah seniman
atau pernah bersekolah musik secara khusus.
Namun
berkat kegigihan dan ketekunan mereka berlatih, group musik sahur yang Berdiri
pada ramadhan tahun lalu ini ternyata mampu menyuguhkan aneka musik sahur yang
menghibur warga. Dalam usianya yang baru seumur jagung group patroli telah
menyabet beberapa piala dan penghargaan dalam berbagai festival musik sahur.
Tak heran jika group musik patroli kini
mendapat banyak undangan dari berbagai dusun dan desa untuk menghibur dan
menemani warga di saat makan sahur.
Ketekunan
dan ketelatenen para anak-anak ini belajar, membuat personil group patroli tak
kesulitan mebawakan beragam lagu-lagu untuk menghibur warga.
Pianis
cilik, Irfan salah personil patroli ini misalnya dengan lincah menekan tombol
orgen atau piano hanya dengan cara mengandalkan insting bermusik, melihat dan
mendengar irama musik sahur yang mereka pelajari. Dengan ketajaman instingnya,
irfan hanya cukup mendengar beberapa kali lagu yang dimainkan, dia sudah bisa
menyuguhkan dan memainkan piano atau orgennya dengan lincah.
Ketiadaan
modal untuk membeli beragam alat musik modern, tak membuat anak-anak mudah
berbakat ini kehilangan cara menyuguhkan musik yang indah dan menarik kepada
khalayak, terutama ummat islam yang tengah menjalankan puasa. Dengan
memanfaatkan barang-barang bekas, seperti potongan pipa besi, drum bekas,
potongan kaleng, bamboo, piring bocor, botol, corong dan amplifer tua sumbangan
warga/ anak-anak ini bisa menyuguhkan musik indah yang menghibur warga.
Mansur,
koordinator musik sahur “patroli” melatih anak-anak berbakat seni ini hanya
dengan mengandalkan insting seni. Awalnya memang berantakan, namun karena giat
dan tekun berlatih group musik sahur ini akhirnya bisa. Patroli bahkan sempat
menjuarai beberapa festival musik sahur yang pernah diikutinya. Patroli tak
pernah alfa mengikti berbagai event-event pada hari-haris besar keagaaman.
“Dengan latihan maksimal insya nallah group
kami bisa menyuguhkan hiburan terbaik untuk warga. Dan berahap bisa juara dalam
berbagai festival,”ujar Mansur, koordinator group patroli
Berbagai
peralatan musik sederhana yang disimpan pasca lebaran tahun lalu, kini kembali
dibersihkan dan disetel kembali agar bisa menghasilkan irama musik yang indah.
Seperti
pengalaman tahun sebelumnya, group musik yang masih berumur belia ini sempat
banjir tawaran untuk menyuguhkan musik sahur di berbagai kelurahan dan desa
yang belum punya group musik sahur.
Uniknya,
musik sahur patroli berkeliling kampung bahkan kelurahan dan desa untuk menghibur
warga secara gratis. Untuk menunjang biaya operasional seperti mesin genset
atau strom aki yang mereka bawa berkeliling kampong, selain dikumpulkan dari
kocek patungan, juga diperoleh dari sumbangan para dermawan yang bersimpati
dengan kegiatan mereka, termasuk warga kampung ynag mereka hibur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar